Kapal Dharma Kencana II Terbakar
Mencekam! Ini Kesaksian Penumpang KM Dharma Kencana II Di Karimun Jawa Saat Musibah
Saat itu, tak semua penumpang dalam kondisi mata terbuka. Para penumpang masih terlelap dalam tidur.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Insiden terbakarnya Kapal KM Dharma Kencana II jadi trauma mendalam di benak para penumpang.
Betapa tidak, kapal terbakar di posisi 47 mil barat laut Pulau Karimun Jawa dengan koordinat 05 04 858' S// 109 53 900' E, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu (29/10/2017) pukul 04.15 WIB.
Sejatinya, Kapal berlayar dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ke Pelabuhan Dwikora Pontianak pada Sabtu (28/10/2017) sore.
(Baca: KSOP Pontianak Sebut Insiden Terbakarnya KM Dharma Kencana II Jadi Pelajaran )
Penumpang yang menjadi saksi mata pertama kebakaran Kapal KM Dharma Kencana II, Miskun Rujito menerangkan ikhwal peristiwa di luar dugaan yang terjadi saat subuh.
Saat itu, tak semua penumpang dalam kondisi mata terbuka. Para penumpang masih terlelap dalam tidur.
“Kejadiannya subuh. Awal kejadian itu, saya yang mengerti. Pas keluar, saya melihat embung besar (buritan kapal_red) itu mengeluarkan asap putih berbau khas,” ungkapnya kepada Tribun Pontianak, Selasa (31/10/2017) usai tiba di Pelabuhan Dwikora Pontianak dari Pelabuhan Kumai Kalimantan Tengah, Selasa (31/10/2017).
(Baca: Suasana Kedatangan 76 Penumpang Kapal Dharma Kencana II Di Pelabuhan Dwikora Pontianak )
Ia menjelaskan awal mula asap itu berada di bagian belakang kapal atau buritan kapal.
Melihat hal itu, sontak ia bergegas lari sekuat tenaga menghampiri ruangan petugas kapal. Ia menyampaikan kondisi itu kepada satpam.
“Saya punya istri saja langsung ndak ingat apa-apa. Itulah awal dimulainya. Sudah saya kabari, petugas kapal langsung menghidupkan lampu dan membangunkan para penumpang. Saya juga heran asap sudah mengepul di atas, berarti keadaan di bawah itu tidak dikontrol petugas,” jelasnya.
Suasana hening subuh pecah oleh teriakan kepanikan dan suara langkah kaki para penumpang. Tak perlu waktu lama, ruang-ruang kapal dipenuhi asap pekat tebal. Semua penumpang berupaya selamatkan diri masing-masing.
“Pelampung memang dikasih. Saya dan istri langsung turun melalui tangga monyet. Kita harus berjuang mencari keselamatan. Ada penumpang yang terpeleset di tangga monyet,” terangnya.
Proses evakuasi penumpang dari kapal terbilang mencekam. Para penumpang dipindahkan dari Kapal KM Dharma Kencana II ke sekoci dan perahu karet.