Apa Itu Penyakit Scabies Yang Menyerang Puluhan Warga Pontianak?

Handanu jelaskan penyakit scabies ditularkan dengan kontak personal, misalnya berjabat tangan, pakaian, tempat tidur

Penulis: Galih Nofrio Nanda | Editor: Galih Nofrio Nanda
TRIBUNFILE/IST
gatal-gatal 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, - Dikabarkan puluhan warga Pontianak terserang penyakit scabies.

Dari 58 warga tersebut bearada di Gang Aden, Jalan Tanjungpura, Kelurahan Benua Melayu Laut menderita serangan scabies massal.

Jadi apa itu scabies?

Menurut wikipedia, Kudis atau Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes scabiei yang dicirikan dengan adanya keropeng, kebotakan, dan kegatalan pada kulit.

Baca: Peserta Tour Moto GP Sepang Kagum Dengan Pelayanan TX Travel

Sarcoptes scabiei adalah tungau dengan ciri-ciri berbentuk hampir bulat dengan 8 kaki pendek, pipih, biasanya hidup di lapisan epidermis.

Sebelumnya diberitakan, "Jadi gatal-gatal yang menyerang warga Gang Aden itu namanya scabies, jadi itu penyakit inpeksi kulit yang disebabkan oleh sejenis kutu atau tungau," ungkap Sidiq Handanu, Senin (30/10/2017).

Handanu jelaskan penyakit scabies ditularkan dengan kontak personal, misalnya berjabat tangan, pakaian, tempat tidur, handuk dan segala macamnya.

Baca: Undangannya Sempat Viral, Namun Pernikahan Heboh Ini Terancam Batal

"Ini yang terdata sudah 48 orang yang terjangkit. Sudah kita obati dan hari ini juga akan turun kelapangan, lagi mengecek dan untuk pengobatan serta sosialisasi pada masyarakat setempat," tambahnya..

Ia tidak bisa memastikan asal muasal kutu atau tungau yang menyerang warga secara massal itu, namun ia sebut kasus ini biasa muncul pada masyarakat yang padat. Misalnya sekamar ada tiga empat orang. Biasanya penyakit ini ia tegaskan ada di asrama-asrama.

"Ini cepat menular, satu orang saja yang kena maka menular, ini bersipat menular," jelasnya.
Untuk cara pengobatannya, Kepala Dinas Kesehatan ini sebut ada dua, pertama dengan cara mensterilkan seluruh sumbernya.

Baca: Scabies Serang 58 Warga Pontianak, Ini Upaya Pemkot

Sumbernya menurut, Handanu bisa dari pakaian, handuk, kasur dan segala macamnya dan itu harus distresilkan. Kemudian untuk orangnya itu harus diobati dengan salap oles.

"Untuk mensterilkan sumber infeksi itu seperti pakaian, handuk harus direbus dengan air panas dan untuk kasur harus dicuci dan disikat setelah itu dijemur. Kemudian orangnya harus diobati, dan seumbernya juga harus ditangani. Kalau tidak dilakukan bersamaan maka tidak akan bisa diobati nantinya," ucap Handanu.

Ia tegaskan jika penyakit ini tidak fatal, karena gatal yang luar biasa maka digaruk lalu inveksi, tapi tidak merusak secara sistemik.

Sejauh ini petugas menurut Handanu dua kali turun lapangan untuk mengobati masyarakat yang tertular serta memberikan pemahaman terkait penyakit itu yang menular.

"Kita langsung turun lapangan, hari ini merupakan kedua kalinya. Penyakit ini tidak bisa ditangani sekaligus namun harus berkali-kali, kita akan seminggu sekali sampai warga disana sembuh," ujarnya.

Diulanginya dengan perumahan padat dan warga yang cukup banyak, maka ini perlu waktu penangannya. Sedangkan untuk pengobatan warga Handanu sebut semuanya gratis.
"Pengobatan ini khas, tidak seperti penyakit lainnya. Setelah dioleskan salap pada infeksinya, maka tidak boleh mandi dulu selama 24 jam, biar obatnya masuk kedalam sampai tungau atau kutunya mati. Kalau sudah pakai obat ini sore, maka besok sore baru boleh mandi. Pemahaman ini harus kita sosialisasikan," tambahnya.

Namun ia ingatkan ini bisa saja menjadi bahaya jika terjadi infeksi sekunder.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved