HUT Kota Pontianak
210 Meter Saprahan Warga Kampong Banser Pererat Tali Silaturahmi
Untuk memberikan kontribusi pada kota dimana mereka tinggal, warga Kampong Bansir menggelar saprahan yang panjangnya lebih dari 210 meter.
Penulis: Syahroni | Editor: Nasaruddin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Untuk memberikan kontribusi pada kota dimana mereka tinggal, warga Kampong Bansir menggelar saprahan yang panjangnya lebih dari 210 meter.
Momen ini dilaksanakan untuk menyambut hari jadi Kota Pontianak ke 246 yang jatuh tanggal 23 Oktober nanti.
Ketua RT 3 / RW 1 Gang Bansir 2, Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara, Ade Hermanto menegaskan apa yang warga lakukan sebagai kontribusi Hari Jadi Kota Pontianak yang ke 246.
(Baca: Miris! Tiga Wanita di Sekadau Positif Narkoba, Ini yang Mereka Konsumsi )
"Kegiatan ini merupakan swadaya masyarakat setempat, ini sudah ketiga kalinya berlangsung. Kita sangat bangga dengan kekompakan warga sini yang saling dukung untuk mensukseskan acara," ucap Ade Hermanto, Sabtu (21/10/2017).
(Baca: Perkenalkan Produk, Sentra Wallpaper Beri Promo Besar-Besaran di Pameran Ekraf 2017 )
Ia menjelaskan, kontribusi setiap masyarakat sehingga kegiatan bisa terselenggara dengan baik.
"Lauk pauk yang ada ini dari setiap rumah, kita sudah tentukan menunya. Siapa yang bisa memasak seperti sambal haji dolah, paceri nanas. Jadi tidak terpusat. Setiap rumah ada tugas masing-masing," tambahnya.
(Baca: Vanessa Angel Tak Jadi Menikah dengan Didi Mahardika, Jane Shalimar Sampai Sujud Syukur )
Selain bertujuan memberikan kontribusi terhadap hari jadi Pontianak, saprahan Dari Kampong Banser ini disebutnya bentuk melestarikan budaya yang ada dimana dahulu orang-orang tua juga pernah melakukannya.
Selain itu agar tidak hilang dan punah, dan mengenalkan pada generasi muda supaya tahu serta mendapatkan pelajaran.
"Jadi ini makan bersama, sama derajat nya. Tidak ada perbedaan. Seperti suku, ras, agama dan kedudukan, kegiatan itu untuk melestarikan budaya yang ada, dan ini merupakan ide dari masyarakat," katanya.
Ade Hermanto melanjutkan tidak hanya mengenalkan budaya, saprahan juga untuk mempererat silaturahmi.
(Baca: Naik Grab Bisa Dapat Green Ticket Audisi Indonesian Idol Lho )
Sebanyak 750 warga setempat terlihat untuk mensukseskan acara saprahan itu.