Liputan Khusus
Sarjana Pendidikan Sulit Bersaing di Program GGD
Sarjana pendidikan di Kalbar tampaknya sulit untuk bersaing dalam Program Guru Garis Depan (GGD).
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sarjana pendidikan di Kalbar tampaknya sulit untuk bersaing dalam Program Guru Garis Depan (GGD). Pasalnya, ada sejumlah kriteria khusus yang harus dipenuhi calon GGD yang tak dimiliki lulusan di Kalbar.
Syarat khusus ini yakni harus lulusan Program Profesi Guru (PPG) pasca Program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T), PPG S1 PGSD Berasrama, PPG SMK Kolaboratif, PPG Basic Science dan Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (PPGT).
Hal ini mendapat respon dari Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Eusabius Bunau.
Berikut responnya:
Kita mengakui bahwa syarat-syarat itu memang agak sulit untuk dipenuhi. Tetapi meskipun agak sulit, para sarjana keguruan dan ilmu pendidikan asal Kalbar harus bisa ikut dan bersaing melalui mekanisme seleksinya.
Itu mungkin jalan atau pintu masuk PNS bagi guru-guru yang dilakukan dengan sistem rekrut secara nasional.
(Baca: Sekadau Tidak Masuk Program GGD, Ini Penjelasan dari Dinas Pendidikan )
Nampaknya pun sistem rekrut itu akan terus dilakukan di tahun-tahun mendatang.
Rekrut guru PNS per daerah/per provinsi mungkin akan semakin dikurangi. Sistem rekrut ini dipercaya sebagai sistem rekrut yang terbaik untuk saat ini karena harus didahului dengan syarat-syarat yang sangat rumit.
Di Kalbar, program studi di lembaga PTK yang menyelenggarakan PPG belum banyak. Ada beberapa Prodi, misalnya di FKIP Untan. Tetapi itu pun harus mandiri.
Kalau kita berpikir bahwa orang Kalbar yang menjadi guru di Kalbar, maka Pemda bisa merekrut lulusan/sarjana keguruan dan ilmu pendidikan yang jumlahnya banyak dari seluruh Kalbar. Dan hampir semua bidang studi/prodi sudah ada di Kalbar.
Pemda merekrut dulu mereka ini untuk di-SM3T-kan dan seterusnya di-PPG-kan. Semua syarat-syarat itu harus dibicarakan oleh Pemda dengan penangungjawab program GGD setelah ada output SM3T dan PPG.
Hanya itu cara kalau Pemda mau masuk atau ikut slot GGD ini. Kalau ada slot lain atau jakur lain untuk merekrut guru PNS, maka ini mungkin urusannya lain lagi.
Pertimbangan-pertimbangan penting untuk dirundingkan/dibicarakan oleh Pemda dengan penanggungjawab GGD adalah bahwa peserta GGD luar daerah tidak akan betah dengan situasi di daerah 3T, infrastrukturnya, fasilitasnya, geografinya, kulturnya yang jauh berbeda. Mereka yang dari luar daerah tidak akan bisa.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/dewan-pendidikan-provinsi-kalimantan-barat-eusabius-bunau_20171014_164142.jpg)