Gangguan Mata Cepat Berkembang di Kalbar, Ternyata Ini Penyebabnya

Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Dr dr Nila Farida Moeloek menerangkan Kalimantan Barat merupakan daerah paling cepat perkembangan

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Sejumlah mahasiswa saat menghadiri acara Peluncuran Peta Jalan (Road Map) Penanggulangan Gangguan Penglihatan 2017-2030 oleh Meteri Kesehatan RI Prof.Dr.dr.Nila F Moelek di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalbar, Kamis (12/10/2017) pagi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan penanggulangan kebutaan dan gangguan penglihatan. Peta jalan ini dibuat untuk menggambarkan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dalam penanggulangan gangguan penglihatan guna mewujudkan masyarakat Indonesia memiliki penglihatan yang optimal melalui program mata sehat 2030. 

"Di sekolah, jarak baca harus betul dan berada di ruang yang sinar cahaya yang cukup. Kemudian penggunaan gadget, itu diingatkan lah untuk anak-anak. Anak sekarang banyak sudah main gadget di usia kecil," terangnya.

(Baca: Kapolsek Sampaikan Surat Edaran Gubernur pada Penyelenggaraan Bimtek )

Menkes meminta masyarakat tidak takut periksakan mata ke dokter. Pemerintah juga telah membangun beberapa pos pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan penyakit tidak menular. Masyarakat harus memanfaatkannya.

"Terutama penyakit seperti diabetes atau gula darah. Ini bahaya karena kencing manis ini menganggu pembuluh darah. Yang sering terkena itu karena terlalu kecil pembuluh darahnya adalah ginjal. Mata berada di pembuluh darah terakhir. Jika syaraf matanya terkena dan terjadi pendarahan, maka bisa akibatkan buta permanen," tukasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved