Masih Sakit, Setya Novanto Dinonaktifkan Sebagai Ketua Umum Golkar

Rapat memutuskan, meminta ketua Harian Nurdin Halid dan Sekjen Idrus Marham untuk menyampaikannya langsung ke Pak SN

Editor: Jamadin
ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A
Peserta aksi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi membawa poster bergambar Ketua DPR Setya Novanto ketika melakukan aksi di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (14/9/2017). Mereka mendesak KPK untuk menahan Setya Novanto yang diduga terlibat dalam kasus megaproyek KTP-el. 

Sebelumnya, Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar Kahar Muzakir mengatakan, Partai Golkar akan menunjuk pelaksana tugas Ketua Umum untuk menggantikan sementara Setya Novanto.

Penunjukan Plt ini dilakukan merespons menurunnya elektabilitas partai. Ia mengatakan, hal ini menjadi keputusan rapat pleno DPP Golkar yang digelar pada Senin (25/9/2017) kemarin.

"Intinya kira-kira ada penurunan elektabilitas faktor penyebabnya karena (partai) tersandera kasus e-KTP. Oleh karena itu, mereka berharap Pak Novanto mengundurkan diri," ujar Kahar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Namun, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono membantah hal itu.

“Tidak ada keputusan DPP yang meminta agar Pak Novanto mundur dari jabatannya apalagi sampai menunjuk Plt ketua umum partai,” kata Agung Laksono dalam keterangan tertulis, Rabu (27/9/2017).

Untuk itu, Agung mengingatkan agar jajaran pengurus Partai Golkar lebih hati-hati dalam memberikan pernyataan terkait kondisi partai.

Mantan Ketua DPR itu menyatakan, rekomendasi tim kajian elektabilitas belum menjadi keputusan DPP Partai Golkar.

Agung menyatakan, itu hanya sebuah rekomendasi dan belum menjadi sebuah keputusan.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved