Ikut Pelepasan Guru Garis Depan di Jakarta, Ini Penjelasan Perwakilan Landak
Sebelum melaksanakan tugas sebagai Guru Garis Depan (GGD), dilaksanakan pelepasan atau penerjunan tugas
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Nasaruddin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Sebelum melaksanakan tugas sebagai Guru Garis Depan (GGD), dilaksanakan pelepasan atau penerjunan tugas GGD secara simbolis oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di Jakarta pada Selasa (12/9/2017).
Setidaknya ada sekitar 300 perwakilan GGD dari 183 Kabupaten seluruh Indonesia yang ikut.
Pelepasan dihadiri pejabat Kemenpan RB, BKN, Kemenkeu, serta pejabat tinggi di lingkungan Kemendikbud RI.
(Baca: Terjaring Razia, Seorang Perempuan Langsung Lakukan Ini )
Untuk Kabupaten Landak, dihadiri satu perwakilan GGD.
Ada beberapa pesan yang disampaikan Menteri kepada GGD.
"Keberadaan GGD harus mampu beradaptasi dengan lingkungan, adat istiadat setempat, dan para tokoh-tokoh masyarakat," ujar perwakilan GGD asal Landak, Hendrik Gammolo kepada Tribun, Jumat (15/9/2017).
(Baca: Tingkatkan Kesadaran Membayar Pajak, Ini Yang Dilakukan UPPD Kayong Utara )
Lanjutnya lagi, sehingga terjalin komunikasi yang baik antara GGD dan masyarakat setempat.
"Agar terjalin akulturasi budaya. Mengingat tidak semua GGD yang ditempatkan merupakan putra daerah," cerita Hendrik yang menghadiri pelepasan tersebut secara langsung di Jakarta.
Disampaikannya, pesan yang berikut adalah GGD yang berasal dari luar daerah penempatan, harus mampu menjadi agent of change (agen perubahan) bagi peserta didik dan masyarakat setempat.
(Baca: Jemaah Haji Mempawah Tiba Selasa Mendatang )
"GGD harus menjadi guru yang profesional, dengan mengimplementasikan empat kemampuan pedagogiknya ketika berada di daerah penempatan. GGD menjadi motivator pembangunan insani di daerah penugasan," jelasnya.
Selain itu, mampu memberikan warna yang positif, kreatif, dan inovatif.