Sekda: Tak Boleh Transaksi Kepiting Beratnya Bawah 200 Gram

Saya setuju kalau kita tidak boleh makan kepiting yang sedang bertelur,

Tribun Pontianak/FILE
Sekda Kalbar, M Zeet Hamdy Assovie 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sekda Kalbar, M Zeet Hamdy Assovie menuturkan, ketika Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti bertandang ke Kalbar, dirinya sempat meminta kepada Menteri untuk diajarkan cara budidaya kepiting. Menurut menteri tidak boleh transaksi kepiting di bawah 200 gram.

Ia mengatakan pusat pelatihan tertinggi kepiting itu di Taiwan karena di negara Taiwan bisa menghasilkan lebih dari 500 ton perhari, tapi Indonesia tidak bisa mendapat ilmunya, karena mereka tertutup.

Kalbar ingin belajar sebenarnya bagaimana teori membudidayakan kepiting karena menjadi peluang untuk investasi di masyarakat.

Baca: Ini Kelompok Penyumbang Kenaikan Inflasi di Kalbar

"Saya setuju kalau kita tidak boleh makan kepiting yang sedang bertelur, pertanyaan kita bagaimana kepiting bertelur itu bisa di ketahui oleh masyarakat ilmunya," katanya, Selasa (5/9/2017).

Sekda menilai program mengedukasi nelayan kepiting ini lemah. Menurutnya dengan laut yang besar ini bagaimana harusnya bisa mensejahterakan masyarakat.

"Pelan-pelan kita begerak," tuturnya. (doi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved