Dompet Ummat Bina 52 Pengrajin Tenun di Sambas
Dompet Ummat kata Noval sudah membina sebanyak 22 pengrajin tenun, yang dibantu oleh Bank Indonesia melalui 30 alat tenun.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tenun Sambas kini kian diminati apalagi dengan keindahan motif yang dipadu padankan dengan warna indah. Hasilnya produksinya pun kini menjadi sumber penghasilan keluarga. Salah satu yang fokus membina pengrajin adalah Dompet Ummat.
General Manager Lumbung Kemanusiaan dan Bisnis Dompet Ummat Kalbar, Muhammad Noval mengatakan mengingat besarkan peran ibu rumah tangga dalam perekonomian keluarga. Dompet Ummat kata Noval sudah membina sebanyak 52 pengrajin tenun, yang dibantu oleh Bank Indonesia melalui 30 alat tenun.
"Tujuan kita yang utama adalah melestarikan budaya lokal. Karena hampir di semua kabupaten kota yang saya lihat itu pengrajin tenunnya sudah hampir tidak ada. Nah kedua adanya faktor kemiskinan, bahkan tidak mampu menenun dan terlilit hutang. Sehingga harus ada peran dan campur tangan kita," ujar Sultan pada Sabtu (5/8/2017).
Baca: Kisah Penenun Sambas, Lestarikan Warisan Turun Temurun
Noval mengatakan sejak dalam bimbingan Dompet Ummat dan Bank Indonesia pengrajin bisa menjadi pemilik alat dan mendapatkan hasil lebih maksimal. "Selain dapat membantu buruh tenun menjadi pemilik. Terbukti para pengrajin tenun binaan juga dapat melunasi utang-utangnya. Perekonomian keluarga semakin membaik, " ujarnya.