Syarif Melvin dan Kerabat Susuri Sungai Kapuas Jelang Penobatan Sultan Pontianak ke IX
Sultan Syarif Macmud Melvin Alkadrie, berdiri tegap didampingi istri, berjalan mantap secara perlahan
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Kesultanan Pontianak menggelar prosesi napak tilas perjalanan Sultan Syarif Abdurahman Alkadrie, sebagai pendiri Kesultanan Pontianak yang pertama.
Ini merupakan rangkaian prosesi ritual adat penobatan Sultan Pontianak ke IX, Seri Paduka Maulana Sultan Syarif Macmud Melvin Alkadrie, Bin Sultan Syarif Abubakar, yang dilangsungkan selama tiga hari dan dimulai Jumat (14/7/2017) pukul 14. 30 WIB.
Pengawal kesultanan dengan gagah berdiri tegap berbekal tombak dan tameng, berjejer rapi di muka halaman Istana Kadriah Pontianak, untuk mengawal keberangkatan Sultan.
Persiapan detik-detik napak tilas Kesultanan Pontianak di mulai, dengan keberangkatan Sultan dan kerabat dan handai taulan Kesultanan ke komplek pemakaman kesultanan Pontianak di Batulayang.
Sultan Syarif Macmud Melvin Alkadrie, berdiri tegap didampingi istri, berjalan mantap secara perlahan, keluar dari Istana Kadriah diringi dengan salawat.
"Allahumma Shalli a'la Muhammad... Allahumma Shalli a'la Muhammad... Allahumma Shalli a'la Muhammad," Pekik kerabat Kesultanan.
Mengenakan pakaian kebesaran, Sultan bertolak dari Istana Kadriah sekitar Pukul 14.30 WIB menggunakan iring- iringan kendaraan.
Napak tilas berdirinya Kesultanan Pontianak dipusatkan di komplek Makam Kesultanan Pontianak di Batulayang dimana rombongan Sultan melaksanakan ziarah, setelah itu Sultan menyusuri Sungai Kapuas dengan Perahu Lancang Kuning dan iringan perahu lainya.
Rombongan Sultan dari Batulayang menyusuri Sungai Kapuas menuju Istana Kadriah Pontianak, sebagai gambaran bagaimana perjalanan Sultan Pontianak yang pertama yakni Sultan Syarif Abdurahman saat menginjakan kakinya di Kota Pontianak saat ini.
"Napak tilas ini lebih kepada merefleksikan bagaimana Sultan Pontianak yang pertama saat menginjakan kaki di Kota Pontianak,"Kata Sekretaris panitia Penobatan Sultan Pontianak ke IX, Sy Hasan Basri
Ia menceritakan bagaimana Sultan Pontianak Syarif Muhammad Alkadrie berlayar dari Mempawah dan menyusuri Sungai Kapuas sebelum mendirikan kota Pontianak Rabu, 23 Oktober 1771 (14 Rajab 1185 H) yang ditandai dengan membuka hutan di persimpangan Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas Besar untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal.
Pada tahun 1778 (1192 H), Syarif Abdurrahman dikukuhkan menjadi Sultan Pontianak. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Masjid Jami' (kini bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman) dan Istana Kadariah yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur.
"Tentu dalam perjalanan ini mengenang bagaimana perjalanan beliau menggunakan perahu dan mendirikan Masjid Jami dan Kesultanan Pontianak," tambahnya.
Selain itu ia berharap dalam napak tilas dengan dikemas sedemikian rupa bersama Pemkot Pontianak diharapkan menjadi agenda tahunan yang menjadi aset wisata kota Pontianak.
"Kalau di Landak kita kenal selama ini dengan Tumpang Tingginya kemudian di Mempawah ada robo-robonya, maka di Pontianak kita harapkan dapat dikenal dengan parade sungai ini,"harapnya.