Perampokan di Sultan Abdurrahman
5 Fakta Perampokan di ATM Jalan Sultan Abdurrahman, Panik Berujung Luka Tikam
Pelaku mengaku panik saat terkepung warga dan akhirnya menusuk korbanya menggunakan pisau yang dibawanya.
TRIBUNPONTIANAK.co.id/Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Aksi perampokan di dekat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BRI di antara Kantor PT Perkebunan Negara (PTPN) XIII dan Pontianak Convention Center (PCC), Jalan Sultan Abdurrahman Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), menghebohkan warga.
Bagaimana tidak, aksi 4 kawanan rampok terjadi di kawasan jalan protokol dan ramai.
Upaya perlawanan dari korban yang merupakan perempuan, juga menjadi perhatian. Dalam perlawanannya, korban menderita luka tusuk.
Berikut 5 fakta aksi perampokan di Jalan Sultan Abdurrahman Pontianak, Jumat (9/6/2017):
1. Jelang Salat Jumat

Kejadian berlangsung sebelum Salat Jumat. Tersangka hendak merampok seorang perempuan.
Kemudian ada seorang bapak yang hendak menolong juga ditikam perampok.
Tampak di dalam video amatir satu di antara tersangka diringkus Polisi dan warga.
2. Ditabrak dan Ditendang

Jumriani (18) satu di antara Korban tak menyangka menjadi target kawanan rampok. Pasalnya kawasan tersebut ramai.
"Saya tidak curiga, tapi kakak saya Nurbaiti sempat curiga, lihat orang, pelaku menoleh ke kiri, ke kanan," ujarnya ditemui di RS Anton Soedjarwo.
Saat pelaku merampas tas milik kakaknya Nurbaity, ia spontan membantu dan berteriak meminta tolong.
Ia bahkan sempat ditabrak dan ditendang perampok.
"Saya kita orang mau bantu, ternyata kawannya pelaku. Saya ditendangnya, pada saya jatuh tepi jalan itu saya teriak copet," ujarnya.
Kemudian seorang juru parkir membantu korban.
Juru parkir sempat melawan tersangka sebelum akhirnya berhasil diringkus polisi.
Sementara juru parkir menderita beberapa luka tusukan dan dibawa ke Rumah Sakit.
3. Bekas Penjual Obat

Eko satu di antara kawanan rampok meringis menahan sakit saat diberikan pertolongan di RS Anton Soedjarwo, Jumat (9/6/2017).
Pelaku dilumpuhkan polisi dengan tembakan di kedua kakinya.
Saat ditemui di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) pelaku yang memiliki tato di dadanya tersebut berdalih merampok karena terdesak kebutuhan hidup.
"Sebelumnya jualan obat, tapi tidak laku-laku. Jualan macet tidak sesuai modal," ujarnya.
4. Panik Dikepung Warga

Pelaku mengaku belum lama mengawasi calon korbannya yang keluar masuk ATM tersebut.
Saat mendapati calon korbannya perempuan, mereka langsung beraksi.
"Saya sama teman saya. Yang dua lagi nunggu di luar, saya yang rampas tasnya," ujarnya.
Pelaku mengaku panik saat terkepung warga dan akhirnya menusuk korbanya menggunakan pisau yang dibawanya.
"Saya panik. Ndak tahu berapa kali saya tusuk," ujarnya.
5. Kronologi Kejadian

Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol M Husni Ramli memastikan, Eko merupakan bagian dari komplotan begal bersenjata tajam, yang beraksi di ruang ATM BRI samping gedung PCC di Jalan Sultan Abdurrahman, Pontianak, Jumat (9/6/2017) siang.
"Tersangka Eko, bersama tiga rekannya sedang memantau ATM yang jadi sasaran, yang ternyata ATM itu berada di samping Kantor PTPN di Jalan Sultan Abdurrahman, Pontianak," katanya.
Setelah mengintai korban yang masuk ke ruang ATM BRI, tersangka Eko lantas masuk secara paksa ke dalam ruang ATM dan saat itu juga langsung merampas tas milik korban.
"Pada saat korban memasuki ATM, tersangka yang kami amankan ini langsung menerobos masuk ke ruang ATM, sehingga terjadi tarik menarik antara korban dan pelaku. Pada saat korban mencoba membela diri dan berteriak, pelaku langsung menusuk pada bagian punggung korban, dan masyarakat sekitar melakukan pertolongan terhadap korban," jelasnya.
Pada saat dilakukan pertolongan oleh masyarakat sekitar, yakni seorang tukang parkir yang berada di sekitar lokasi tersebut. Pelaku kemudian menyerang tukang parkir dengan sebilah senjata tajam yang digenggam pelaku.
"Tukang parkir yang berada di sekitar lokasi atau TKP. Tukang parkir tersebut juga ikut menjadi korban penganiayaan dari pelaku. Pelaku melukai pada bagian punggung dan lengan dari tukang parkir yang menolong korban," terang Kasat Reskrim.
Berikut video selengkapnya;