Citizen Reporter

Indonesia Hadapi Ketahanan Bangsa Secara Kultural

Penataan Pembangunan Indonesia Yang Berkeadilan Sebagai Wujud Kebangkitan Nasional menjadi landasan peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini.

Penulis: Subandi | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/IST
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional berlangsung di halaman Kantor Bupati Ketapang, Senin (22/5). 

Wilayah NKRI terbentang luas dari Sabang hingga Merauke, terdiri dari 17.508 pulau.

Kemudian dihuni oleh penduduk berlatar belanag 1.331 suku bangsa, 746 bahasa dan dengan garis pantai sepanjang 99.093 km persegi sehingga menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia secara konsisten untuk menjaga.

Melindungi dan memelihara tegaknya NKRI dari gangguan apapun dari dalam maupun dari luar. Cara menerapkan prinsip dan nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.

“Komitmen terhadap NKRI ini penting saya tegaskan kembali,” ucapnya.

“Apalagi pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini. Mengingat setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkahpun surut. Bahkan melalui kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme, misalnya, mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya,” ujarnya.

Menurutnya Indonesia juga menghadapi permasalahan ketahanan bangsa secara kultural.

Munculnya kekerasan dan pornografi terutama yang terjadi pada generasi yang masih sangat belia.

Merupakan satu di antara beberapa permasalahan kultural utama bangsa ini yang akhir-akhir ini mengemuka dan memprihatinkan.

“Lagi-lagi medium baru teknologi digital berperan penting dalam penyebara informasi, baik positif maupun negatif, secara cepat dan massif,” jelasnya.

Ia menegaskan tantangan-tantangan baru yang muncul di depan kita tersebut memiliki dua dimensi terpenting yaitu kecepatan dan cakupan.

Tentu kita tidak ingin kedodoran dalam menjaga NKRI akibat terlambat mengantisipasi kecepatan dan meluasnya ancaman itu.

Terlebih tak tahu bagaimana mengambil bersikap dalam konteks dunia yang sedang berubah ini. 

Sbab itu ia memandang penting tema "Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter" yang diangkat untuk peringatan hari Kebangkitan Nasional tahun 2017.

“Dengan tema ini kita ingin menunjukkan bahwa tantangan apapun yang kita hadapi saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter,” katanya.

Ia berpendapat  bahwa ada penekanan pada dimensi internasional dalam tema tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved