Orangtua Sering Berteriak Memarahi Anak, Dampaknya Seperti ini!

Dan konsensus ilmiah yang kian berkembang adalah bahwa berteriak atau membentak membuat anak-anak menjadi lebih agresif dan lebih gelisah.

Editor: Mirna Tribun
NAKITA.GRID.ID
Apa yang Orang Tua Lakukan Saat Kesal Pada Anak? 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menjadi orangtua adalah salah satu dari sedikit posisi di mana berteriak rasanya wajib.

Pertanyaannya bukan mengapa orangtua berteriak, pasti ada sejuta alasan tapi apa dampaknya bagi anak.

Dan konsensus ilmiah yang kian berkembang adalah bahwa berteriak atau membentak membuat anak-anak menjadi lebih agresif dan lebih gelisah.

Menurut Dr. Laura Markham, pendiri Aha! Parenting dan penulis Peaceful Parent, Happy Kids: How to Stop Yelling and Start Connecting, berteriak adalah sesuatu yang bisa kita tinggalkan. 

Lawan, Lari, atau Diam

Laura mengatakan bahwa meskipun orangtua yang berteriak tidak merusak otak anak-anak, mereka mengubahnya.

Baca: Setengah Juta Orang di Dunia Meninggal Setiap Harinya Karena Infeksi Akibat Tidak Cuci Tangan

Baca: Seorang Wanita Hamil Diikat dan Dipukuli dengan Brutal oleh Segerombolan Orang

Baca: Jangan Biarkan Kinerja Otak Semakin Menurun Seiring Bertambahnya Usia!

"Katakanlah selama pengalaman menenangkan, neurotransmiter otak merespons dengan mengirimkan biokimia yang menenangkan agar kita aman. Saat itulah anak sedang membangun jalur saraf untuk tenang."

"Anak itu melepaskan biokimia yang mengatakan ingin melawan, lari, atau diam. Mereka mungkin akan memukul Anda. Mereka mungkin melarikan diri. Atau mereka hanya diam. Tidak ada yang bagus untuk pembentukan otaknya," katanya.

Jika tindakan itu terjadi berulang kali, perilaku tersebut dapat berubah menjadi kebiasaan.

Berteriak Bukanlah Bentuk Komunikasi 

"Ketika orang tua berteriak, anak-anak hanya menyetujui di awal, tapi anak tidak terbuka terhadap pengaruhnya," kata Dr. Laura. Anak-anak yang lebih muda bisa menangis.

Anak-anak yang lebih tua akan terlihat lebih dewasa, tapi keduanya justru tidak mendengarkan apa yang dikatakan orangtuanya.

Orang Dewasa Menakutkan

Kekuatan orangtua untuk mengatur anak-anaknya adalah mutlak.

Bagi anak, orangtua adalah manusia yang dua kali ukurannya serta menyediakan hal-hal yang ia butuhkan untuk hidup: Makanan, tempat berlindung, dan cinta.

Ketika orang yang anak percaya secara implisit menakut-nakutinya, itu membuatnya tidak merasa aman dan akan benar-benar menakutkan.

Seorang anak berusia 3 tahun mungkin tampak mengeluarkan sikap seperti orang dewasa, namun tetap saja ia tidak memiliki kedewasaan emosional untuk diperlakukan seperti itu.

Orang tua yang Berteriak Melatih Anak Menirukan

Orangtua yang selalu berteriak di rumah membuat perilaku itu seakan normal bagi anak dan ia akan beradaptasi dengan hal itu.

Laura mencatat bahwa jika seorang anak tidak menatap mata saat dimarahi, terlalu banyak omelan yang terjadi.

Sebagai gantinya, orangtua harus terlebih dahulu dan terutama menjadi model pengaturan diri sendiri.

Intinya, jika ingin membuat anak berperilaku baik, orang dewasa harus terlebih dahulu memberikan contoh.

Ini Bukan Tentang Membiarkan Anak Begitu Saja

Anak akan tahu jika orangtuanya sedang kesal saat mereka berteriak padanya.

Orangtua mungkin merasa bahwa tindakannya ini adalah salah satu bentuk disiplin.

Namun, yang terjadi justru semakin memperburuk.

Orangtua yang sering menakut-nakuti anak akan kehilangan kepercayaan dari si anak dan bisa saja hubungan keduanya renggang karena si anak takut atau membenci.

Ada metode alternatif yang lebih efektif untuk memberi tahu anak, "Jika orang tua merespons dengan rasa humor, Anda tetap mempertahankan otoritas Anda dan tetap terhubung dengan anak," kata Dr. Laura. Anak yang tertawa sepertinya hasil yang lebih baik ditunjukkan daripada meringkuk ketakutan.

Kapan Orangtua Boleh Berteriak?

Sebagian besar waktu berteriak tidak bersifat preskriptif, "Ada kalanya bagus untuk berteriak bila Anda memiliki anak yang saling bertengkar, seperti saudara kandung, atau ada bahaya nyata di depan anak."

Ini adalah contoh saat orang tua mengejutkan anak, tapi cara ini menunjukkan bahwa Ibu bisa langsung mendapat perhatian anak.

Pada dasarnya, berteriak hanya untuk memperingatkan, dan berbicara untuk menjelaskan.

 Sumber : babble

Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved