Hildi: NU dan Muhammadiyah Sama-Sama Membangun Indonesia

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Pengurus Wilayah NU Kalbar, Hildi Hamid, menyatakan hal pertama yang harus dilakukan adalah silaturahmi dengan berbagai stakeholder yang ada setelah dilaksanakannya pelantikan pelantikan masa khidmat 2017-2022 mendatang.

"Kita memperhatikan kondisi Indonesia dan Kalbar, ada yang perlu kita tingkatkan silaturahmi kita dengan seluruh stakeholder. Bagaimana untuk menjaga keamanan dan rasa toleransi tinggi, untuk tiap agama bisa menjalankan agamanya dengan aman. Masalah toleran dan moderat, NU lah penyeimbangnya," ucap Hildi, Sabtu (1/4/2017).

Baca: Hildi Hamid Pimpin PWNU Kalbar, Ini Harapan Anggota Komisi V DPRD

Hildi jelaskan NU tidak semata mata mengurus keagamaan saja, tapi juga meningkatkan SDM Kalbar, oleh karenanya NU punya universitas, dan lembaga ekonomi.

Ia juga mengklaim bahwa kultur NU sudah di mana mana dan apa yang biasa dilakukan NU terhadap itu, seperti tahlilan, gunting rambut, bersanji itu sampai ke desa.

Dengan adanya budaya NU yang mengakar tersebut, Hildi katakan "Ini lah yang kami maksud kan dengan konsolidasi di dalam NU menjadi penting. Sehingga memang konsep kami, madrasah kader menjadi penting selain untuk pengurus, benar arti NU, visi misi, punya satu persepsi. Dpc NU yang ada di daerah harus benar ada, kita lihat sarana prasarana Mereka apa yang mereka lakukan," ucapnya.

Karena menurut Hildi, kondisinya masyarakat tersebut menjalankan kultur NU tapi mereka tidak mengetahui. Kalau dilihat Kultur di Kalimantan Barat banyak sekali yang masih berpegang pada kultur NU tersebut.

Hildi akui saat ini basis kuat NU masih di Pondok Pesantren. Sedangkan Muhammadiyah dikatakannya sukses membangun perguruan tinggi.

Tapi pada dasarnya NU dan Muhammadiyah dikatakan Hildi sama-sama membangun Indonesia dan mengambil peran masing-masing. Saat ini dikatakannya juga NU sudah mulai membangun perguruan tinggi dan rumah sakit.