BREAKING NEWS: Pasien DBD di Singkawang Meningkat Drastis

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Try Juliansyah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Berdasarkan data RSUD Abdul Aziz Singkawang,  Deman Berdarah Dengue (DBD) di Kota Singkawang meningkat drastis.

Bahkan sudah 2 orang yang kehilangan nyawa akibat DBD.

"Sudah ada 9 anak yang telah ditanggani rumah sakit selama Maret ini, dua diantaranya meninggal dunia. Ini memang perlu kita diantisipasi, mengingat tingginya jumlah pasien, dan penyebaran pasien ini juga bukan dari satu wilayah , melainkan beberapa wilayah yang ada di kota Singkawang," ujar Kabid Pelayanan Dan Medis RSUD, Abdul Aziz Singkawang, Mularso, Rabu (22/3/2017).

Saat ini diakuinya dua pasien dalam masa kritis, sedangkan lima orangnya sudah melalui masa kritis tersebut.

Dimana usia yang terserang DBD rata-rata pelajar Sekolah Dasar (SD).

Baca: BREAKING NEWS: Selama Maret DBD Renggut Tiga Nyawa di Singkawang

"Dua pasien yang kritis ini dari Skip lama dan Sedau, sedangkan lima pasien lainnya sudah melalui masa kritis. Tapi masih belum bisa dibilang aman, masih kita pantau terus," ungkapnya.

Pasien yang meninggal dunia diakuinya memang mengalami keterlambatan penanganan.

"Saat dibawa ke rumah sakit keadaannya sudah dalam Dengue Shock Sundrome (DSS), bahkan satu pasien yang meninggal belum sempat sampai ke rumah sakit, saat di ambulance sudah meninggal. Ada pun yang meninggal diantaranya, Aisha Kirana usia sekitar 8 tahun duduk di kelas 2 SD warga Bukit Batu,  dan Nurcaila 4 tahun warga Alianyang Gg Kapuas," tuturnya.

Kasus DBD ini diakuinya memang meningkat karena sudah memasuki siklus tahunan.

"Dibandingkan tahun lalu, tahun ini lebih meningkat, ini bisa jadi dikatakan siklus KLB, yang mana terjadi dalam jangka waktu 5 tahunan sekali, bahwa jumlah penyakit DBD meningkat," tutupnya.