Kunjungan Jokowi ke Kalbar

Jokowi Puji Aplikasi e-Gencil Milik Pemkot Pontianak

Jokowi sapaan akrabnya datang di Kalbar untuk yang kelima kalinya dalam masa kepemimpinannya sebagai presiden.

Penulis: Syahroni | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji memperkenalkan aplikasi e-Gencil pada Presiden RI Jokowi di Hotel Golden Tulip. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, memamerkan aplikasi smart city Kota Pontianak, Goverment and smart city landmark (E-Gencil) dihadapan orang nomor satu di Indonesia, Ir Joko Widodo.

Jokowi sapaan akrabnya datang di Kalbar untuk yang kelima kalinya dalam masa kepemimpinannya sebagai presiden.

Saat ini Jokowi datang untuk meresmikan PLBN Badau, Kapuas Hulu dan PLBN Aruk Kabupaten Sambas, dan menginap di Hotel Golden Tulip Pontianak.

Pada saat kesempatan itulah Midji menyempatan dirinya mempresentasikan aplikasi e-Gencil dihadapan presiden di Lobi Hotel Golden Tulip, Pontianak memang selangkah dari ide Jokowi, dimana Presiden baru saja menginstruksikan agat bisa memantau harga melalui online, tapi Kota Pontianak sudah memiliki aplikasi tersebut.

Baca: Sutarmidji Presentasikan Aplikasi Pemantau Harga ke Jokowi

"Beberapa hari yang lalu, dalam sidang kabinet Pak Jokowi, mengarahkan dalam pemantauan harga itu melalui media online atau aplikasi. Kita itu sudah punya dan itu dirancang anak muda kita di Pontianak, itu masuk juga dalam e-gencil," ujarnya, Jumat (17/3/2017).

Bahkan Sutarmidji menyampaikan jika Jokowi suka dengan aplikasi yang dibuat oleh anak muda Pontianak tersebut.

"Modelnya pun Pak Jokowi bilang bagus. Kontennya sangat menarik. Beliau bilang akan tindak lanjuti aplilasi e-Gencil yang ada di Pontianak. Mudah-mudahan ini bisa jadi model," ujarnya.

Selain itu Wali Kota Pontianak ini menambahkan akan tingkatkan lagi aplikasi ini kedepannya.

"Aplikasi ini juga sudah bisa diikuti seluruh masyarakat yang sudah memilili android. Didalam aplikasi banyak sekali info yang dimasukan. Satu diantaranya adalah mengenai harga sembako-sembako yang ada. Nanti kita akan tetapkan harga batas dan harga bawah makanya kalau harga itu naik akan keluar tanda merah," ucapnya mencontohkan.

Bahkan menurut Midji pihaknya dan masyarakat bisa memantau fluktuasi harga, jika kenaikan tidak wajar akan ada kompromi serta komunikasi nantinya dari kodim, polisi, pemkot dan Bank Indonesia.

"Bise ditindaklanjuti dengan langkah apa. Apasih masalahnya, bahannya tersedia. Stok tersedia mengapa harga bisa naik. Nanti bagaimana analisa kita apakah sengaja ada penyimpanan barang. Makanya koordinasi lintas sektor. Masyarakat juga bisa tau. Kalau ada pedagang yang jual asal-asalan," tegasnya.

Midji juga meminta kepada seluruh masyatakat bisa tau berapa harga di pasaran dengan melihat di aplikasi itu.

"Sekarang dimasing-masing pasar juga sudah punya papan display harga, sehingga selisih harga di pasar-pasar yang ada tidak terlalu besar. Jangan sampai nanti misalnya harga bawang putih di Pasar Flamboyan Rp 60 ribu, Kemuning, Rp 40 ribu, dan Teratai Rp 35 ribu kan masrakat kita bisa pilih mau yang mana yang murah. Kalau pedagang pasar tersebut menjual mahal pembeli sudah pintar maka tidak laku dagangannya," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved