Tokoh Masyarakat Sintang Minta Sosialisasikan Rumah Tunggu Kelahiran Pada Masyarakat
Syukur tidak menampik kondisi keterbatasan baik dari segi infrastruktur dan transportasi masih jadi problem.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG – Tokoh Masyarakat Sintang Abdul Syukur mengapresiasi keberadaan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) yang ada di Kabupaten Sintang.
Syukur memandang RTK sebagai upaya mendekatkan ibu hamil (bumil) dengan Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) sebelum dan setelah melahirkan.
“Saya berharap ini sebagai upaya menekan angka kematian ibu dan anak. Tentu kita prihatin terhadap kondisi ibu-ibu hamil berisiko tinggi di wilayah Sintang,” ungkapnya kepada Tribun, Senin (13/3/2017).
Syukur tidak menampik kondisi keterbatasan baik dari segi infrastruktur dan transportasi masih jadi problem.
Wilayah geografis luas dan medan yang beragam tentu jadi hambatan bagi ibu-ibu hamil, khususnya yang berada di desa-desa pedalaman dan pinggiran.
“Terutama ketika harus diambil langkah cepat untuk persalinan. Karena proses persalinan ada yang normal, ada juga yang melalui operasi,” terangnya.
Syukur meminta agar keberadaan terkait Rumah Tunggu Kelahiran disebarluaskan kepada masyarakat.
Tidak menutup kemungkinan masyarakat minim informasi.
Termasuk memberi pemahaman ke masyarakat terkait persalinan medis.
“Ya, masih banyak warga kampung lebih percaya kepada dukun beranak saat melahirkan. Harus diubah perlahan mindset itu. Sosialisasikan bahwa Rumah Tunggu itu gratis dan ditanggung melalui Jampersal oleh pemerintah,” pungkasnya.