Aksi Bela Ulama
Sebelum Gelar Aksi, AUIKBB Klarifikasi Sudah Layangkan Surat Pemberitahuan ke Mapolda Kalbar
Korlap aksi Bela Ulama Jilid II, Sy Kurniawan menolak adanya pernyataan dari pihak kepolisian, baik dari Polresta Pontianak maupun dari Polda Kalbar..
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Mirna Tribun

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam Kalimantan Barat Bersatu (AUIKBB) mengklarifikasi sejumlah hal yang terkait dalam aksi Bela Ulama Jilid II yang digelar pihaknya pada Jumat (20/1/2017) kemarin.
Korlap aksi Bela Ulama Jilid II, Sy Kurniawan menolak adanya pernyataan dari pihak kepolisian, baik dari Polresta Pontianak maupun dari Polda Kalbar, yang mengatakan bahwa pihaknya tidak memberikan surat pemberitahuan terlebih dahulu akan ada aksi Bela Ulama Jilid II.
"Faktanya, kami sudah melayangkan surat secara langsung ke Mapolda Kalbar, yang diantarkan saudara kami bernama Rendi, dan diserahkan langsung ke ruangan diterima oleh ibu-ibu berpakaian sipil kepolisian. Lalu ibu-ibu itu membuka surat tersebut, dibaca. Lalu saudara Rendi ini bertanya, ibu ini sudah selesai belum. Oh sudah kata ibu itu, ibu itu juga tidak menawarkan menandatangani surat tersebut," ungkapnya saat konferensi pers, Sabtu (21/1/2017) sore.
Surat tersebut menurutnya diserahkan pihaknya sekitar pukul 10.00 WIB, beberapa jam sebelum aksi Bela Ulama Jilid II.
"Lalu via telepon juga kami lakukan, oleh saudara Afli Herlambang dan juga Ustaz Syahrani, dikomunikasikan langsung dengan Bapak Kompol Adi. Selain itu, kami juga melayangkan surat ke Kodam, lewat langsung Kadiv Intel-nya, Bapak Abdul Mufakhir, langsung beliau yang menerima untuk disampaikan ke Kodam," terangnya.
Untuk itu, pria yang akrab disapa Wawan ini menegaskan tidak benar jika pihak kepolisian mengatakan pihaknya tak melayangkan surat pemberitahuan terlebih dahulu, sebelum menggelar aksi tersebut.
"Alhamdulilah untuk kaitan masalah itu, itulah bentuk klarifikasi kami bahwa kami telah melayangkan surat pemberitahuan. Tidak benar ada yang mengatakan tidak ada pemberitahuan sama sekali, itu sangat keliru sekali. Jelas kami sudah melayangkan surat pemberitahuan, masalah prosedur diterima atau tidak oleh Polda, diluar domain kami," tegasnya.
Hal senada disampaikan perwakilan Persatuan Mahasiswa Melayu, Agus Setiadi yang mengungkapkan bahwa pihaknya sudah pula berupaya melayangkan surat pemberitahuan ke Polresta Pontianak, sehari sebelum digelarnya aksi Bela Ulama Jilid II, namun ditolak.
"Kami sudah memberikan surat pemberitahuan ke Polresta Pontianak pada hari Kamis (19/1) siang, kami serahkan ke bagian Intel Polresta Pontianak. Namun tidak diterima oleh Polresta dengan alasan karena tidak adanya KOP surat. Jadi yang mengantarkan (Surat Pemberitahuan) anggota mahasiswa, kembali lagi," ungkapnya.