Pendidikan Agama Dalam Rumah Tangga Dapat Mencegah KDRT

Demikian juga PKK sebagai organisasi dapat memberi terus-menerus pencerahan dan penyadaran kepada kaum perempuan

Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / RIVALDI ADE MUSLIADI
Tangan Natalia Yaya (26) warga Rt.14 Nanga Meruat Dusun Ladak Desa Meragun Kecamatan Nanga Taman, tampak memar akibat menjadi korban KDRT suaminta, Yoyot (34). 

 Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Tokoh Masyarakat Kabupaten Sekadau Sunrdi, KDRT merupakan permasalahan yang sering terjadi didalam rumah tangga. Oleh karena itu harus dilakukan pencegahan secara dini.  Pendidikan agama dan pengamalan ajaran agama di rumah tangga merupakan kunci sukses untuk mencegah terjadinya KDRT.

“Untuk mencegah KDRT di rumah tangga, harus dikembangkan cinta kasih dan kasih sayang. Sejak dini para ibu bisa berperan besar dalam hal mengajarkan kepada anak-anak dirumah  untuk saling mencintai dan saling menyayangi. Demikian juga PKK sebagai organisasi dapat memberi terus-menerus pencerahan dan penyadaran kepada kaum perempuan,” ujarnya, Rabu (18/1/2017)

Oleh karena pelaku utama KDRT pada umumnya adalah suami, kata dia, maka peranan para pemuka agama, pendidik, sosiolog dan cendekiawan, harus berada digarda terdepan untuk  terus menyuarakan pentingnya rumah tangga sebagai unit terkecil dalam masyarakat untuk dibangun secara  baik dan jauh dari KDRT.  Supaya terkomunikasikan hal tersebut kepada masyarakat luas, maka peranan dan partisipasi media sangat penting dan menentukan.

“Betapapun keadaannya sebuah rumah, maka rumah harus menjadi tempat yang memberi kehangatan, ketenangan, kedamaian,  perlindungan, dan kebahagian kepada seluruh anggota keluarga,” tukas Sunardi yang juga merupakan Ketua MAMB Kabupaten Sekadau ini. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved