Debat Publik Calon Walikota Singkawang

Masing-masing Paslon Diberikan Pertanyaan, Ini Jawaban Mereka

"Bagi yang tidak seusia dengan tupoksinya kita pensiunkan dini, semua harus bertanggung jawab dengan bidang masing-masing," tuturnya.

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/TRY JULIANSYAH
KPU Kota Singkawang menggelar Debat Publik Calon Walikota Singkawang, di Hotel Dangau, Rabu (28/12/2016) malam. 

Laporan Wartawan Tribunpontianak, Try Juliansyah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Setelah menyampaikan visi misi masing-masing Paslon, kemudian moderator menanyakan berbagai pertanyaan dan berbeda setiap paslonnya.

Paslon yang berkesempatan mendapatkan pertanyaan pertama calon wali kota Tjhai Chui Mie mengenai pungli.

"Sesuai dengan visi misi kami Singkawang hebat, bagaimana kita membuat reformasi dimana dengan itu dengan sendirinya pungli akan hilang.  Tentu dengan berbasis kinerja yang baik disegala bidang," ujarnya.

Bahkan ia juga siap mempensiun dinikan pegawai yang dirasa kurang berkompeten dan bertindak tidak sesuai.

"Bagi yang tidak seusia dengan tupoksinya kita pensiunkan dini, semua harus bertanggung jawab dengan bidang masing-masing," tuturnya.

Untuk Paslon berikutnya diberikan kepada calon walikota nomor urut tiga, Abdul Muthalib, dimana pertanyaan disesuaikan dengan misi kedua paslon tersebut.

Moderator kemudian menanyakan mengenai target besaran rata-rata pertumbuhan perekonomian Singkawang.

"Saya tidak mau menjawab dengan besaran angkanya, karena jawabannya ada di serasi, ketika kita ramah menerima para wisatawan, pelaku usaha, dan bersinergi semua dari pusat hingga ke bawah tidak akan satu hal yang tidak meningkat.  Ekonomi meningkat dan tidak ada keinginan masyarakat yang tidak terwujud," katanya.

Kemudian dilanjutkan pada nomor urut empat mengenai Bonus Demografi yang akan terasa di tahun 2025.

Moderator menanyakan bagaimana Paslon menyikapi dan menghadapi fenomena tersebut.

"Kuncinya diharmonisasi, masalah sosialisasi, masalah demografi, ini gunung es yang mencair. Ini intinya pemimpin, manakala kesehatan diberikan dengan baik maka demografi juga akan baik," katanya.

Kemdian untuk masalah meledaknya pertumbuhan penduduk ini ia mengatakan adanya kertakitan dengan bidang ekonomi.

"Ekonomi jika ada perbedaan akan bermunculan Masalah sosial yang berdampak pada berbagai bidang. Pemerintahan itu seperti bangunan dimana harus harmonis, sehingga hasilnya produk yang baik," ungkapnya.

Pertanyaan terakhir diberikan pada Paslon nomor urut satu, Thjai Nyit Kim, terkait program Paslon tersebut dalam membantu penduduk berpenghasilan rendah.

Paslon ini mengatakan dengan APBD yang terbatas tentu dibutuhkan kerja sama dengan pihak-pihak lain.

"Untuk meningkatkan kemudahan masyarakat berpenghasilan rendah, bekerja sama dengan bank, dan lembaga keuangan. Ini nantinya mendorong untuk menciptakan pengusaha-pengusaha lokal," katanya.

Dimana menurutnya dari pengusaha lokal ini akan berdampak pada pembangunan kota Singkawang nantinya.

"Jika pengusaha lokal bisa berkembang maka akan menarik investor yang nantinya turut berperan dalam membangun di kota Singkawang," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved