Pelajar SD Kayuh Sampan Pergi ke Sekolah
Satu-satu cara memang harus nyeberang. Waktunya sekitar 20-30 menit untuk bisa sampai dii sekolah
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Anak-anak Dusun Tanjung Durian Desa Pulau Jambu Kecamatan Sungai Raya Kubu Raya, harus berjuang mendayung sampan agar bisa bersekolah.
Minimnya fasilitas di desa mereka membuat pendidikan susah didapatkan anak-anak. Tak sedikit dari mereka memilih tak sekolah.
Hal itu disampaikan Kepala Dusun Tanjung Durian Desa Pulau Jambu, Rehan menjelaskan minimnya fasilitas pendidikan didaerahnya harus ditanggung masyarakat sendiri. Untuk mengenyam pendidikan, anak-anak siswa sekolah dasar harus menyebarangi sungai menggunakan sampan.
"Hal ini tentunya sangat tidak ideal bagi anak-anak. Kalau alira sungai sedang baik tidak masalah. tapi kalau sudah musim hujan kadang arus cukuo deras jadi orang tua tentu khawatir jadi harus diantatkan," katanya saat bertemua Tribunpontianak, Jumat (25/11/2016)
Untuk itu, ia meminta kepada Pemerintah Kubu Raya agar penyediaan sarana dan prasarana fasilitas pendidikan di desanya bisa segera diberikan solusi. Dengan didirikannya sekolah ataupun sarana dan prasarab menuju sekolah saat ini, dengan medan yang cukup sulit dijangkau.
"Sampai saat ini, desa kami belum memiliki fasilitas pendidikan, sehingga anak-anak desa yang ingin masuk sekolah dasar harus menggunakan sampan untuk bisa sekolah," ungkapnya.
Rehan menjelaskan lokasi sekolah ada di Desa Limbung. Geografis Pulau Jambu berbentuk kepulauan. Anak-anak harus mendatangi sekolah menyebari sungai kapuas.
"Satu-satu cara memang harus nyeberang. Waktunya sekitar 20-30 menit untuk bisa sampai dii sekolah," tuturnya.
Sehingga mengharapkan pemerinta bisa segera menyediakan sekolah di desanya. "saya sudah sampaikan ini langsung kepada bupati, saat melakukan kunjungannya kesini. Agar anak-anak tak perlu bersusah payah lagi menyeberang untuk ke sekolah. karena ini sangat berbahaya sebenarnya," pungkasnya.