Warga Keluhkan Tepi Jalan Samping Mapolres Ketapang Becek
Saya pernah kena percikan lumpurnya tapi mau bilang apa, siapa yang mau dituntut kalau pakaian kita kotor
Penulis: Subandi | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG, TRIBUN – Sekjen LSM Gerakan Anti Suap dan Anti Korupsi (Gasak), Hikmat Siregar mengeluhkan tepi Jl DI Panjaitan tepatnya samping Mapolres Ketapang becek. Lantaran bisa mengotori pengendara yang melintas dan merusak keindahan lingkungan.
“Sangat kita sayangkan ketika hujan jalan ini ada beceknya, harus digenahkan dahulu. Karena sudah pasti bisa mengotori pengendara. Saya pernah kena percikan lumpurnya tapi mau bilang apa, siapa yang mau dituntut kalau pakaian kita kotor,” katanya, Jumat (18/11/2016).
Ia mengaku mengikuti proyek tersebut sejak awal proses lelang. Menurutnya pengerjaan proyek itu sebenarnya sudah terlambat. Tapi oleh pihak terkait memberikan kebijaksanaan perpanjangan waktu pengerjaanya.
“Kita apresiasi itu agar dikerjakan selesai. Tapi sampai sekarang jalannya seperti bergelombang. Jadi hal ini tentu perlu dievaluasi. Karena bagaimanapun kita sebagai sosial kontrol tetap harus mencermati pengerjaan ini,” ucapnya.
Terlebih saat ini terlihat sudah ditinggal pekerja sedangkan jalannya masih becek. “Harusnya persoalan seperti becek ini harus digenahkan dahulu. Kemudian persolan ini perlu perhatian pemerintah khususnya instansi terkait yang berwenang,” ucapnya.
Ia menambahkan kontraktornya pun perlu dievaluasi. Lantaran diketahui penawarannya begitu rendah hingga memotong sekitar 30 persen dari anggaran. “Bagaimana mau bekerja maksimal jika penawaran sangat rendah seperti itu,” ujarnya.
Kedepan diharapkannya Satua Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Ketapang harus lebih objektif ketika menentukan kontraktor sebagai pemenang lelang. “Tujuannya agar pengerjaan dilakukan secara baik, benar dan berkualitas,” harapnya.