Ketika Si Kecil Mulai Suka Berkata Kasar, Sebaiknya Orangtua Hadapi dengan Cara Seperti ini
Usia anak masih balita. Tiba-tiba suatu waktu tercetus dari mulutnya kata-kata kasar.Tentu sebagai orang tua, kita kaget bercampur kesal.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Usia anak masih balita. Tiba-tiba suatu waktu tercetus dari mulutnya kata-kata kasar.
Tentu sebagai orang tua, kita kaget bercampur kesal.
Baca: Selama Tiga Hari, Balita Ini Bertahan Hidup Sendirian di Hutan yang Berbahaya
Apalagi jika kata-kata kasar itu diucapkan anak di depan orang ramai.
Menghadapi kondisi ini, sebaiknya kita tidak langsung bereaksi dengan marah apalagi sampai memukul anak.
Memberi nasehat kepada anak lebih baik, dibarengi dengan menelusuri dari mana anak mencontoh ungkapan kasar tadi.
"Bila anak berkata kasar, jelaskan kepada anak apa arti perkataan tidak pantas itu, dan reaksi negatif orang yang mendengar bila anak berkata demikian," kata psikolog Rika Indarti.
Rika mengatakan, yang pasti orang tua tidak boleh mengeluarkan kata-kata kasar. Karena anak akan menirunya.
"Dicari sumbernya. Bila itu berasal dari rumah, hentikan kebiasaan tersebut mulai dari orangtua," katanya.
Melarang anak berkata kasar, sah-sah saja. Akan lebih efektif jika larangan itu disertai dasar atau alasan, kenapa dilarang ngomong seperti itu.
"Contohnya, nak...kalimat itu artinya tidak baik. Nanti kalau didengar orang lain, kamu bisa membuat orang tersebut menjadi tersinggung," ungkap Rika.
Lalu bagaimana jika memberikan hukuman kepada anak yang berkata kasar ? Rika mengatakan, punishment sebenarnya boleh-boleh saja diberikan kepada anak. Asalkan ada dasar dan tujuan yang jelas, yaitu mengubah perilaku anak.
"Kalau diancam pakai cabai, jelas punishment yang keliru. Sebaiknya lebih ditujukan dampak perbuatan tersebut nanti akan merugikan diri anak. Contohnya, nanti tidak ada yang mau berteman loh, kalo kamu bicara seperti itu," katanya.
