Penggelapan Uang Koperasi

Uang Koperasi Pernah Hilang, Pihak Karyawan Malah Tak Lapor ke Polisi

"Jadi kasus nya hilang begitu saja. Malah bendaharanya sendiri cerita ke kami di warung kopi kalau dikantor ada uang hilang Rp 50 Juta...

Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/RIVALDI ADE MUSLIADI
KUD Tutwuri Handayani 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kehadiran KUD Tutwuri Handayani memang sangat membantu masyarakat.

Selain dapat menjual TBS kepada KUD, masyarakat juga bisa mendapatkan pinjaman.

Hal itu dikatakan oleh satu diantara warga Desa Try Mulya Kecamatan Mukok saat ditemui Tribun Selasa (18/10/2016) yang tidak mau disebutkan namanya.

Ia mengatakan, masyarakat bisa meminjam dana ke korporasi hingga ratusan juta rupiah.

"Bisa pinjam juga disitu (KUD), beberapa teman saya ada yang minjam sampai Rp 200 Juta," ujarnya.

Ia menambahkan, awal kehadiran KUD tersebut pada 2002 silam dirasakan sangat membantu masyarakat.

Namun, seiring berjalan kendala mulai dirasakan oleh masyarakat. Seperti halnya banyak potongan, belum lagi soal keterlambatan pembayaran TBS milik petani.

Akan tetapi, masyakarat tidak terlalu menanggapi hal hal tersebut, dikarenakan selama ini proses pembayaran TBS berlangsung baik.

"Kalau terlambat satu sampai dua hari pembayarannya dianggap biasa," imbuhnya.

Pembayaran TBS kepada petani selalu dilakukan pada tanggal 15 setiap bulannya, dan kemungkinan terlambat bisa sampai tanggal 17 setiap bulannya.

Namun hal itu tidak menjadi maslahah bagi para petani, karena pembayaran selalu dilakukan meskipun tidak tepat waktu. Karakter masyarakat sekitar yang tidak terlalu mempedulikan masalah, kata dia, membuat kondisi desa tersebut tidak heboh apabila ada sebuah masalah atau kasus.

"Orang-orang disini tidak terlalu ambil pusing, misalnya ada masalah dan tahu ada kasus kita kita ini ngomongnya ua di warung-warung seperti ini, tidak sampai ada aksi apa segala macam, itu lah enaknya kita disini," ungkapnya.

Bahkan, lanjutnya pernah suatu saat KUD kehilangan uang sebanyak Rp 50 Juta.

Uang tersebut hilang di kantor KUD, namun hal tersebut tidak membuat para karyawan panik apalagi sampai melapor ke pihak berwajib.

"Jadi kasus nya hilang begitu saja. Malah bendaharanya sendiri cerita ke kami di warung kopi kalau dikantor ada uang hilang Rp 50 Juta, terus tidak ada tindakan apapun, kami pun tidak ambil pusing" ujarnya sembari tertawa.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved