Reaksi Narapidana Wanita Asal Iran saat Lihat Temannya Kumpul Bareng

Ia tak mempersalahkan hal tersebut lantaran teman-temannya sudah dianggapnya sebagai keluarga.

Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUN JAMBI/DEDI NURDIN
RATUSAN narapidana Lapas Kelas IIA Jambi mendapat kesempatan berkumpul bareng keluarga mereka di Aula lapas, Minggu (9/10/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BANDUNG - Hari ini menjadi momen berharga bagi narapidana Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Bandung, Jawa Barat.

Mereka boleh bertemu keluarga tanpa dibatasi waktu, Minggu (9/10/2016).

Namun, tak semua narapidana bisa memanfaatkan momen tersebut.

Sades (34), misalnya. Narapidana asal Iran yang tak dikunjungi satu pun keluarganya pada hari ini.

Ia hanya bisa melihat teman-temannya bercengkrama dengan keluarga.

"Keluarga saya jauh, tidak ada keluarga di Indonesia. Semuanya di Iran. Kalau ada keluarga di sini, pasti saya juga dikunjungi," kata Sades berbincang dengan Tribun Jabar, di Lapas Wanita

Kelas II A Bandung, Jalan Pacuan Kuda, Minggu (9/10/2016).

Baca: Personel Terbatas, Lapas Sintang Tiadakan Jam Besuk Napi

Sades tak lagi dikunjungi keluarganya sejak dua tahun terakhir.

Ia tak mempersalahkan hal tersebut lantaran teman-temannya sudah dianggapnya sebagai keluarga.

Selain itu, ia akan segera bebas dari jeratan hukum pada Agusus 2017.

"Sedih sekali memang, tapi ada banyak teman-teman dari luar Indonesia yang juga senasib seperti saya. Ada yang dari Cina, Uzbekistan, Nigeria, dan lainnnya," ujar Sades.

Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jabar, Susy Susilawati, mengatakan 38 lapas di Jabar membuka kunjungan serentak hari ini. Ia tak bisa memastikan jumlah narapidana yang dikunjungi keluarganya.

Pihaknya telah mengumumkan adanya momen tersebut, baik menempel pemberitahuan di lapas maupun melalui web Kemenkumham.

"Di Jabar sendiri ada 21 ribu warga binaan. Mudah-mudahan semuanya memanfaatkan momen langka ini, karena biasanya hari Minggu itu tidak semua lapas membuka layanan kunjungan," kata Susy.

Susy mengaku, kunjungan serentak pada hari ni merupakan bentuk kepedulian. Kunjungan serentak ini baru pertama kali dilakukan di luar hari raya.

"Jadi semua warga binaan termasuk tahanan boleh dikunjungi," kata Susy.

Meski diperbolehkan membesuk warga binaan hingga pukul 16.00 WIB, keluarga tidak boleh membawa makanan atau barang ke dalam lapas.

Ini untuk mengantisipasi masuknya barang terlarang ke dalam lapas.

"Makanan sudah kami sediakan, ada bazar makanan. Jadi keluarga dan warga binaan bisa beli dan makan bersama. Dan makanan yang disajikan merupakan makanan yang jarang dimakan di dalam lapas," kata Susy.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved