Warga Bansir Dukung Kampung Budaya

saprahan merupakan tata cara kesultanan pendiri Kota Pontianak dari zaman dahulu yang mengandung banyak arti.

Penulis: Syahroni | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI
Ami Sulay (baju ungu) saat berfoto bersama warga. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Warga Gang Ramadhan, Gang Bansir Tiga, menyambut baik kawasan tempat tinggalnya dijadikan sebagai kampung budaya di Kota Pontianak.

Hal itu disampaikan, Kadirun Adnan (47), saat diwawancarai Tribun Pontianak, Sabtu (8/10/2016).

"Kita sebagai warga di sini sangat menyambut baik dijadikannya daerah ini sebagai kampung budaya, karena dengan demikian juga akan menambah nilai yang ada dari lokasi ini sendiri," ujarnya.

Adnan mengatakan, dengan ditetapkannya lokasi tersebut sebagai Kampung Budaya, diharapkan semakin banyak wisatawan yamg datang. Dengan demikian dapat meningkatkan kualitas ekonomi yang ada bagi masyarakat setempat.

Warga lainnya yang juga merupakan tokoh melayu Kota Pontianak, Ami Sulay (56), juga menyambut baik ditetapkannya lokasi tersebut sebagai Kampung Budaya.

Menurutnya, saprahan merupakan tata cara kesultanan pendiri Kota Pontianak dari zaman dahulu yang mengandung banyak arti.

Sementara saprahan yang disiapkan saat acara launching hari ini panjangnya sekitar 150 meter.

"Sedangkan untuk lauk-lauk yang dihidangkan seperti, semur kecap, dalca, pacri nanas, sambal mentah atau selada, atau sambal telor, dan nasi kebuli," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved