Jutaan Rupiah dari Balik Jubah Putih, Kesaksian Pengikut Dimas Kanjeng

Di Padepokan ini, Kamto melihat secara langsung kemampuan Dimas Kanjeng mendatangkan uang dalam sekejap.

Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUN FILE/YOUTUBE
Dukun menobatkan diri sebagai Raja Probolinggo, Dimas Kanjeng Taat Pribadi, saat di markas Polda Jatim. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro Roziki

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUDUS - Dimas Kanjeng Taat Pribadi (47), warga Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, punya ribuan pengikut dari seluruh Indonesia.

Dimas Kanjeng resmi ditahan Kepolisian Daerah Jawa Timur, setelah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan terhadap dua anggota padepokan.

Meski aibnya membunuh dua bekas santrinya, sebagian pengikut Dimas Kanjeng masih meyakini pimpinannya tersebut tetap tak bersalah. Mereka masih meyakini suatu saat nanti mahar yang telah diberikan akan terbayar dengan nominal berlipat.

Satu di antaranya Nur Kamto (52), warga Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kabupaten

Kudus, Jawa Tengah. Ia membagi pengalamannya menyantri di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

"Saya tahu pertama kali sosok Dimas Kanjeng sekitar tiga tahun lalu melalui tayangan video,"

BACA JUGA: Korban Penggandaan Uang Dimas Kanjeng dari Berbagai Daerah, Ini Kisah Mereka

Kamto memulai ceritanya kepada Tribun Jateng.

Terbawa penasaran dari video yang ditontonnya, Kamto memutuskan bertemu seorang warga

Desa Undaan Tengah yang lebih dahulu menyantri di Padepokan Dimas Kanjeng. Seniornya itu lalu mengajak Kamto mengikuti pengajian yang diselenggarakan para 'santri' yang ada di Kudus.

"Tidak ada uang pendaftaran, hanya saat pertama kali ikut itu kami menyerahkan mahar secara sukarela sebesar Rp 500 ribu," kata Kamto.

Seiring berjalannya waktu, penjaga sebuah sekolah dasar ini berkesempatan bertatap muka secara langsung dengan Dimas Kanjeng di sebuah pengajian yang digelar para santrinya di hotel berbintang di Kudus.

"Pada 2015, Dimas Kanjeng ke sini, menemui para 'santri'," ia mengenang. Saat itu ia terpesona oleh perbawa dan kharisma Dimas Kanjeng.

Dengan beberapa 'santri' lain asal Kudus, Kamto beberapa kali menyempatkan diri berkunjung ke Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi di Probolinggo. Setidaknya sudah lima kali ia pergi ke padepokan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved