Akhiri Kekerasan Pada Anak

Ketua Panitia HAN, Tedi Chandra meneriakkan keinginan anak pada umumnya dihadapan tamu undangan.

Penulis: Rizky Zulham | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/RIZKY ZULHAM
Presiden Forum Anak Kota Pontianak Tedi Chandra menyerahkan piagam kepada Wali Kota Pontianak Sutarmidji di puncak peringatan Hari Anak Nasional tahun 2016 di Auditorium Untan, Selasa (06/09/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Zulham 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kasus kekerasan yang melibatkan anak sebagai korban, akan terus ditekan.

Penolakan kekerasan terhadap anak ini menjadi semboyan khusus yang disampaikan pada puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2016 di Auditorium Untan, Selasa (6/9/2016).

Kegiatan yang diprakarsai oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana Kota Pontianak ini, menyampaikan pesan khusus kepada seluruh masyarakat agar menolak serta tidak membiarkan kasus serupa terulang kembali.

Ketua Panitia HAN, Tedi Chandra meneriakkan keinginan anak pada umumnya dihadapan tamu undangan.

"Peringatan Hari anak Nasional ini merupakan hari yang sepenuhnya milik anak baik di dalam dan luar negeri. Di hari ini seluruh anak bebas berekspresi seluasnya untuk mengeksplorasi diri. Atas dasar tersebut, Forum Anak Kota Pontianak melaksanakan kegiatan ini," tegasnya saat mengawali sambutan.

Tedi yang juga selaku Presiden Forum Anak Kota Pontianak ini, kemudian bersama empat rekan lainnya secara bergantian membacakan Suara Anak Kota Pontianak.

"Akhiri Kekerasan terhadap anak. Kami anak Kota Pontianak meminta agar seluruh lapisan mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat mengakui hak-hak partisipasi kami. Mendengar aspirasi kami dan memberikan perlakuan yang ramah anak dimuIaİ darİ lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat demi terwujudnya Kota Pontianak ramah anak," pintanya.

Selain itu, juga menginginkan peningkatan partisipasi dalam Musyawarah Pembangunan Daerah yang berkaitan dan berdampak pada mereka.
Menolak tegas segala bentuk kekerasan, prostitusi dan pelecehan yang dapat merusak masa depan.

"Bersatu untuk tidak melakukan penganiayaan, pembulian dan menjadi pelaku eksploitasi, penganiayaan dan pembulian terhadap anak untuk masa depa Kota Pontianak lebih baik," teriak mereka bersamaan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved