Alasan Dipilihnya Pontianak sebagai Lokasi Diklatpim 47 Pejabat
Pontianak memiliki jumlah inovasi yang banyak sehingga menjadi kota dengan standar layanan publik terbaik se-Indonesia.
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Arief
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebanyak 47 peserta yang terdiri dari rombongan Diklatpim Tingkat IV Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI angkatan II tahun 2016 melakukan studi lapangan ke Pemerintah Kota Pontianak.
Rombongan diterima langsung oleh Wali Kota Pontianak Sutarmidji di ruang rapat Kantor Wali Kota Pontianak, Senin (29/08/2016).
Berbagai reward yang diraih Pemkot Pontianak menjadi alasan tujuan kedatangan rombongan ini.
Satu di antaranya dari sisi kebersihan, pengelolaan pajak, indeks pemerintah daerah terbaik dan rumahsakit ramah atau difabel.
Peserta Diklatpim yang sebagian besar pejabat eselon IV dari Kota Bandung, dan sebagian lagi dari Bangka Belitung dan BPOM, berjumlah 40 orang dan 7 orang lainnya Widyaiswara.
Ketua rombongan Diklatpim IV LAN RI, Eny Iriani mengatakan, dipilihnya Pontianak sebagai tempat studi lapangan, lantaran informasi dari Mendagri dan Menpan.
“Pontianak banyak meraih award atau penghargaan yang notabene tidak diperoleh beberapa lainnya," katanya.
Satu di antaranya, terkait kebersihan yang dinilainya Pontianak selangkah lebih maju. Menurutnya, dari sisi kebersihan, Pontianak bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya bagaimana upaya dalam menangani kebersihan.
Secara umum, kata Eny, studi lapangan peserta Diklatpim ini tidak hanya mempelajari dari permukaan saja tetapi menggali informasi lebih mendalam.
Khusus masalah kebersiahan, diakuinya terlepas dari tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kotanya tetap bersih.
“Di bawah kepemimpinan Bapak Wali Kota Sutarmidji, Pontianak sudah mulai terbangun tingkat kesadaran masyarakatnya dengan menerapkan aturan-aturan yang tegas,” tuturnya.
Selain itu, tujuan dari studi banding ini untuk menggali informasi dan mempelajari keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.
Studi banding atau benchmarking ini kaitannya dengan bagaimana mengamati keberhasilan sebuah daerah, meniru dan memodifikasi untuk kepentingan perubahan-perubahan di instansi masing-masing.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menuturkan, masing-masing kota punya keunggulan dan keberhasilan.
Misalnya, Bandung dikenal sebagai kota kreatif dan sebagainya, demikian pula Kota Pontianak dengan keunggulan tersendiri.