Motor Pemadam Kebakaran Siaga di Polsek

Motor operasional modifikasi kreatif dari teman-teman pemadam, dengan tujuan untuk masuk ke medan yang tidak terjangkau oleh mobil

Penulis: Rizky Zulham | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TITO RAMADHANI
Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Iwan Imam Susilo. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kapolresta Pontianak, Kombes Iwan Imam Susilo mengapresiasi upaya kreatif dari petugas pemadam kebakaran yang memodifikasi sepeda motor sehingga dapat difungsikan untuk memadam api pada peristiwa kebakaran.

Kendaraan ini dimodifikasi agar dapat menjangkau titik yang sulit di akses oleh kendaraan besar. Kreatifitas itu pula yang akan diadopsi pihaknya dengan menempatkan kendaraan roda dua yang dilengkapi alat pemadam di setiap polsek yang ada.

"Motor operasional modifikasi kreatif dari teman-teman pemadam, dengan tujuan untuk masuk ke medan yang tidak terjangkau oleh mobil. Di sini memiliki kelebihan bisa masuk ke lokasi. Seperti kejadian kemarin siang di KM 40 Ambawang kami tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa memadamkan di pinggir karena susah menjangkau," katanya usai menggelar apel kesiapan karhutla di halaman Kantor Wali Kota Pontianak, Selasa (16/08/2016).

Dalam apel tersebut juga dihadiri oleh petugas pemadam kebakaran dari pihak swasta dan pemerintah. Diketahui untuk Pontianak ada 40 perkumpulan pemadam dengan personel sekitar 2.000 orang.

Selanjutnya, kata Kapolresta, untuk menindaklanjuti hal itu akan melakukan rapat staf dan mengumpulkan seluruh Kapolsek yang ada. "Untuk merealisasikan di wilayah kerja masing-masing dengan mengadakan alat pemadam dengan memodifikasi kendaraan yang ada. Dimana kami ada kendaraan dan tinggal memperbaiki dengan melibatkan CSR," tuturnya.

Polresta memiliki 12 Polsek dan akan dilengkapi dengan kendaraan khusus untuk menjangkau titik lokasi. "Kita punya 12 polsek dan jika terjadi sesuatu kita bisa kerahkan dan kita sudah punya 12 alat. Untuk jumlah kasus sampai Juli yang sudah P21 ada dua tersangka dan 8 saksi, dan sekarang penyelidikan ada dua TKP," ungkapnya.

Ia juga menyatakan terkait pembakaran lahan sudah menjadi tugas serta tanggungjawab semua pihak. bagi dari upaya sosialsisai, pencegahan hingga penanganan. "Kebakaran lahan, kebun maupun hutan tentu bukan gawai polisi saja, tetapi gawai kita semua," ujarnya.

Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, menuturkan persoalan asap ini memang harus dicegah sebelum terjadi.

"Karena asap datang kita tidak bisa mengusir dan di Pontianak ini masih ada 20 persen lahan gambut dan terus kita antisipasi jangan sampai terbakar. Ditambah kondisi cuaca musim panas dan mudahan tidak seperti tahun lalu," katanya.

Untuk itu, ia mengedepankan upaya preventif. "Jadi begitu ada kebakaran kita langsung keroyokan dan kita perintah camat lurat RT/RW memantau wilayah masing-masing dan jika ada kejadian langsung bisa mengarahkan armada ke lokasi. Selain itu, kita juga mengevaluasi penyebab kebakaran ini disengaja atau gimana. Karena memang ada kaitan hukum dan memberikan pelajaran agar tidak terulang," ungkapnya.

Dikatakan Edi, titik rawan di wilayah Pemkot Pontianak ada di wilayah Selatan dan Utara di Jalan Kebangkitan Nasional, ini terpantau dari titik satelit melalui asap yang dikeluarkan. Tujuan dengan kegiatan ini untuk siaga dan siap dengan koordinasi yang lebih intens dengan pencegahan dan penanggulangan," katanya.

"Menunjukkan kesiapan anggota dan peralatan. Kita mengimbau untuk cara mengolah lahan tidak membakar dan dia harus membikin lobang dengan pembusukan menggunakan sampah. Kita dengan dinas pertanian juga gencar melakukan penuluhan dan subsidi pupuk agar masyarakat semanagt menanam, tidak harus membakar," pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved