Editorial
MENGUAK LINGKARAN SETAN BISNIS NARKOBA
Pengakuan Freddy Budiman yang diunggah Haris melalui media sosial pekan lalu, membuat Haris terancam menjadi tersangka.
Penulis: Ahmad Suroso | Editor: Marlen Sitinjak
Ketiga institusi tersebut seharusnya menjadikan informasi yang disampaikan KontraS sebagai bahan penting untuk melakukan perbaikan institusi secara serius.
Bukan justru menjadikan institusi sebagai benteng perlindungan bagi pelaku-pelaku yang diindikasikan terlibat di dalam peredaran narkoba.
BACA JUGA: Soal Cerita Freddy Budiman, Polisi, BNN, dan TNI Laporkan Haris Azhar ke Bareskrim
Itulah sebabnya, diharapkan kepolisian, BNN dan TNI, bisa melakukan pembenahan institusional secara besar-besaran.
Karena ancaman penyalahgunaan narkoba sungguh nyata di depan mata kita. Penyalahgunaan tersebut begitu kuat melilit dan seolah bagaikan lingkaran setan. Ancamannya sudah ke segala lapisan dan usia, serta semua kalangan.
Benny Mamoto mengungkap, 80 persen narkoba yang beredar di Indonesia menggunakan jalur laut. Jalur laut memiliki berbagai keunggulan sehingga disukai para bandar dan pengedar narkoba.
Sebab, narkoba bisa dikirim dalam jumlah besar menggunakan kontainer yang diangkut menggunakan kapal laut.
Ini pernah terjadi ketika kontainer dari Cina berisi 1,4 juta butir ekstasi yang diurus oleh Sersan Mayor Supriadi dari Primkop Kalta Bais (Badan Intelijen Strategis) TNI. Selain jalur laut, Narkoba juga dikirim menggunakan udara.
Modusnya bisa bermacam-macam. Sementara pengiriman melalui jalur darat biasanya menggunakan batas-batas negara seperti Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan. (*)