Demam Pokemon Go

Letkol Darody: Main Pokemon Go di Kawasan Militer Bisa Bahaya

Aplikasi yang melibatkan satelit. Kalau mereka mau main ke instalasi militer bisa membocorkan rahasia. Bisa bahaya

Penulis: Novi Saputra | Editor: Arief
TRIBUN PONTIANAK/NOVI SAPUTRA
Dandim 1202 Singkawang, Letkol Czi Darody Agus 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Dandim 1202 Singkawang, Letkol CZI Darody Agus menuturkan prajurit jangan bermain game yang aplikasinya terhubung ke satelit dan GPS di objek vital seperti di kawasan militer.

Termasuk di antaranya aplikasi game Pokemon Go yang sedang "mewabah". Meski belum beredar secara resmi di Indonesia, kata Darody, jangan sampai anggota bermain Pokemon Go di kawasan objek vital.

"Aplikasi yang melibatkan satelit. Kalau mereka mau main ke instalasi militer bisa membocorkan rahasia. Bisa bahaya," kata Darody, Rabu (20/7/2016).

Sebagai warga negara Indonesia, kata Darody, kita harus bisa menyikapi suatu aplikasi yang datang dari luar dengan arif.

Arif maksudnya tidak tergila-gila dengan sesuatu yang datang dari luar sementara maksud dan tujuannya belum diketahui.

"Kita harus sikapi secara arif , satelit dan gps masih milik orang luar. Kita mengimbau jangan main ditempat objek vital. Janganlah tergila dengan sesuatu datang dari luar karena kita tidak tahu tujuannya untuk apa," katanya

Sementara Kapolres Singkawang AKBP Sandi Alfadien Mustofa melarang anggotanya bermain game Pokemon Go di jam dinas.

"Itu untuk main Pokemon Go dilarang di jam dinas, Jangan sampai malah saat jam kerja main-main," ujarnya.

Selain itu, kata dia warga yang datang ke kantor polisi juga sebaiknya tidak bermain Pokemon Go karena bisa mengganggu kepentingan warga lainnya yang sedang ada urusan di kantor polisi.

" Kalau warga meski kantor kita wilayah umum, jangan mengganggu ketertiban warga lain yang berada di polres," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved