Sampan Tenggelam
BREAKING NEWS: Air Deras Masuk, Baru Ketahuan Sampan Bocor
Bahkan tiga anak kecil balita yang juga ikut, alhamdulillah tidak sampai kelelap air. Yang lain ada yang sampai muntah-muntah, tersedak air sungai
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Insiden karamnya perahu yang digunakan oleh rombongan keluarga Muda Antartikawan, disebut meninggalkan trauma pada seluruh korban.
Namun, melihat pada kondisi seluruh penumpang yang keseluruhannya selamat, juga dianggap sebagai kesyukuran tersendiri.
BACA JUGA: Muda Antartikawan Berkisah dan Posting Foto Korban Sampan Tenggelam
Hal ini disampaikan Muda Patriawan yang merupakan saudara kandung Muda Antartikawan. Ia yang merupakan anak ketiga dari 5 bersaudara yang ada ini, bersyukur bahwa insiden itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
"Bahkan tiga anak kecil balita yang juga ikut, alhamdulillah tidak sampai kelelap air. Yang lain ada yang sampai muntah-muntah, tersedak air sungai. Tapi ketiga anak kecil ini aman saja," ujarnya saat disambangi di kediamannya, Selasa (12/07/2016) petang.
Ia menjelaskan, peristiwa ini menimpa kerabatnya itu, dalam keperluan mudik lebaran saudara sulungnya itu.
"Mereka (rombongan) mau mudik ke Sambas. Istri abang itu kampungnya di Sambas. Dekat perbatasan Aruk, di desa Kembayat, mau nyeberang ke Desa Sagu, tempat keluarganya juga," jelasnya.
Rombongan kemudian menggunakan satu perahu untuk menyeberang ke lokasi yang akan dituju, Desa Sagu. "Mereka (rombongan) sampai di Desa Kembayat sekitar jam 7 malam. Langsung nyeberang ke Desa Sagu, menggunakan perahu motor kecil," tuturnya.
Perahu motor kecil itu, lantas dijejali oleh rombongan. setidaknya, ada 19 orang penumpang dalam perahu itu. Jumlah itu ditambah satu pengemudi perahu motor, plus aneka barang bawaan.
"Yang naik ke kapal lengkap lah. Termasuk cucunya beliau (Muda Antartikawan) juga," sebutnya.
Ia menenggarai, insiden ini muncul akibat kurang layaknya perahu yang digunakan. "Faktor utama sebenarnya bocor di bagian depan perahu. Walaupun sungai dak begitu lebar, tapi arus air ketika itu sedang deras-derasnya. Karena malam air pasang, arus lebih deras. Selain itu ponakan itu juga besar-besar fisiknya," ujarnya.
BACA JUGA: Netizen Terharu Kisah Sampan Tenggelam yang Diposting Muda Antartikawan
Ia melanjutkan, pemilik perahu, disebutnya tak menginformasikan mengenai kondisi perahu yang bocor. "Sekitar lima menit kemudian istri Mas Aan (Muda Antartikawan) lihat air deras masuk ke dalam sampan. Baru tahu ada kebocoran dari bagian depan perahu," kisahnya.
Setelah itu, perahu seketika langsung menghujam masuk dalam air. Diawali bagian depan perahu, lalu nyaris seluruh permukaan perahu ikut karam. Akibatnya, Semua penumpang juga ikut terendam terbawa deras arus sungai.
Dari sisi seberang sungai (Desa Sagu), pihak keluarga yang menunggu, ada yang melihat kejadian karamnya perahu ini. "Teriak-teriak gitu minta tolong sama penduduk setempat. Alhamdulillah tas-tas bawaan itu juga bisa jadi pelampung sementara," tuturnya.
Ia menceritakan, pada saat itu pula, menurut penduduk setempat, mereka yang biasanya menambatkan perahunya erat-erat, pada malam kejadian justru relatif mudah melepaskan ikatannya perahunya. Sehingga lebih cepat memberi pertolongan.




