Sambal Jambal Suguhkan Makanan Rumahan yang Bikin Ketagihan, Sediakan Aneka Sambal dan Ikan Asin

Anda harus mampir ke Sambal Jambal yang berlokasi di Jl Sepakat 2 Komplek Rukan Sepakat 2 Jl Reformasi Nomor 2 Pontianak yang buka jam 11.00 wib.

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Sambal Jambal Suguhkan Makanan Rumahan 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Suka sajian rumahan yang sangat jarang bisa ditemukan di rumah makan biasa, Anda harus mampir ke Sambal Jambal yang berlokasi di Jl Sepakat 2 Komplek Rukan Sepakat 2 Jl Reformasi Nomor 2 Pontianak yang buka jam 11.00 wib.

BACA JUGA: Ayam Bakar Spesial di Sugeban Alianyang

Di tempat ini, Anda bisa menikmati berbagai sajian ikan asin yang ditumis cabai merah dan hijau, aneka jenis sambas bahkan cencalok yang ditumis bersama bawang merah dan juga petai.

BACA JUGA: Nasi Pecal Khas Tulung Agung Digemari Warga Pontianak

Owner Sambal Jambal, Septian Dwi Putra mengatakan menu-menu yang dihadirkan adalah menu standar rumahan. Dari awal membuka rumah makan, targetnya adalah mahasiswa apalagi daerah tersebut memang dikenal sebagai tempat yang ramai mahasiswanya.

“Sambal di sini itu harus pedas, sistemnya kalau ada yang pesan baru dibikin begitu juga dengan tumis-tumisan seperti ikan asin. Efeknya makanan agak lama karena harus masak satu-satu. Pelanggan pernah nanya dan kami juga cari solusi bagaiama supaya tidak lama, pernah sekali masak banyak tetapi yang disajikan akhirnya tidak hangat dan tidak segar. Ya saya kembalikan kepada konsep masak ketika ada yang pesan,” jelasnya.

Ada satu sajian yang sangat menarik dari Sambal Jambal yaitu cencalok, sajian dari udang ini tentu sudah tak asing ditelinga kita. Sambal Jambal menghadirkan tiga macam sajian cencalok, ada cencalok mentah, masak dan juga petai.

Cencalok mentah disajikan tanpa dimasak, tetapi tak menghilangkan kelezatan sajian ini. Untuk cencalok masak dan petai, keduanya dimasak dengan cara ditumis dengan bawang serta cabe rawit. Sudah kebayang bukan bagaimana rasanya?

“Dulu saya makan pertama kali tahun 2013, saya tidak suka karena itukan udang basi, asam dan asin itu saya tidak suka tampilannya padahal itu saya tersugesti, dan belum pernah coba. Balik ke Pontianak tahun 2013 pergi ke nikahan orang kantor di Sambas, di sana saya cobain dan ternyata enak serta tidak asin, sejak saat itu saya tegila-gila,” katanya.

Ia kemudian mulai mencoba mencari cencalok di Pontianak tetapi ternyata rasanya tidak sama dengan yang ia rasakan di Sambas.

Dia kemudian hunting ke daerah Karimunting, di sana ia mencari pembuat cencalok. Bertemulah ia dengan bu Yus yang menyanggupi requestnya yaitu cencalok yang tidak asam, tidak asin, serta tidak pakai pewarna.

“Ibu itu menyanggupi lalu saya dikasih tester. Karena kalau hunting itu tidak boisa disatu tempat saja jadi saya jalan lagi. Di Sedau saya ketemu juga dengan ibu Yus lain dan dia juga menyanggupi rasa sesuai pesanan saya. Akhirnya saya akbil cecalok dari dua tempat itu, sebulan bisa 40 kilo dari bulan Januari. Ini berarti penerimaan masyarakat terhadap calok memang besar. Targetnya sih memperkenalkan kembali makanan ini kepada semua kalangan termasuk anak-anak muda karena banyak yang tidak tahu makanan ini, ada pelanggan saya seorang bule juga sangat suka makanan ini,” ungkapnya.

Makanan-makanan yang disajikan olehnya tergolong unik dan mempunyai ciri khas contohnya telur bakar dan tempe bakar. Telur bakar merupakan telur dadar yang sudah dibumbui dengan bumbu khas sambal jambal dan kemudian dibakar.

Untuk rasa, telur ini tidak diragukan lagi kelezatannya. Ia juga menyajikan ikan bakar tetapi untuk yang satu ini harus diorder satu hari sebelumnya, kecuali pada Sabtu dan Minggu Anda tak perlu memesan sebelumnya karena ia tetap menyajikan ikan bakar di weekend.

“Kita pakainya ikan singapore, karena rasanya lembut dan manis. Ada pecak belut juga, belut digoreng dengan bumbu dan di pecak atau tumbuk dengan sambal bawang pedas dan sambutan bagus meski tidak setiap hari ada. Pepes patin juga menjadi yang khasnya, saat ini hanya ada di sabtu dan minggu. Lalu ayam bumbu yang dibakar dengan bungkus daun pisang, pilihan sambal kita juga banyak dan yang pasti pedas. Nah kalau nasi kita sistemnya ambil sendiri, mengenai harga menu hanya Rp 1000 sampai Rp 15 ribu saja,” pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved