Burhanudin: Mereka Tidak Suka karena Diawasi LAKI

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Umum DPP Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI), Burhanudin Abdullah menyatakan bahwa melihat hasil kinerja LAKI tidak bisa dengan.

Pernyataannya itu menanggapi pemberitaan dibeberapa media menyatakan kalau LAKI belum memberikan menfaat atau kontribusi yang terbaik terhadap masyarakat.

"Bagaimana peran dan dukungan LAKI kepada pemerintah dalam menegakan hukum tindakan pidana korupsi. Misalnya mengawasi dana BOS, dana ADD, dan mengawasi kecurangan dalam pekerjaan. Inilah yang pasti dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, dengan kehadiran LAKI di seluruh Indonesia dan juga di Kalbar," ujar Burhanudin kepada wartawan, Minggu (1/5/2016).

Menurut Burhanudin, merasakan hasil kerja LAKI yaitu masyarakat itu sendiri secara langsung. Sedangkan bagi orang yang tidak suka dengan LAKI yaitu, orang-orang yang masih mau melakukan korupsi. "Mengapa mereka tidak suka, karena selalu diawasi oleh LAKI," ucapnya.

Burhanudin juga menyingung masalah Ketua LAKI Kapuas Hulu, Akok telah dilaporkan oleh pemilik usaha pembibitan ikan arwana ke Polres Kapuas Hulu. Akok dilaporkan dasar dugaan pencemaran nama baik terkait kasus dugaan alih status lahan kawasan hutan konservasi di Danau Lindung, untuk pembibitan arwana.

"Biarpun memang secara khusus itu menyangkut masalah perilaku dari pada Ketua LAKI Kapuas Hulu, tapi ini menyangkut LAKI secara umum organisasi yang besar. Atas nama DPP LAKI dan DPD LAKI Kalbar, saya meminta kepada BKSDA Kalbar untuk memberikan penjelasan status kawasan Danau Sentarum. Apakah itu masuk sebagai kawasan hutan konservasi, hutan lindung, atau hutan produksi," jelasnya.

Kini kata Burhanudin, DPP LAKI bersama Tim DPD LAKI Kalbar telah membentuk independen untuk mengusut tuntas kasus tersebut, apakah telah melanggar hukum atau tidak. "Kalau ditemukan ada pelanggaran akan dilaporkan ke instansi terkait yaitu penegak hukum," ucapnya.