Perjalanan ke Pulau Karimata

Desa Sepi Saat Musim Cumi (Part I)

Satu di antara keistimewaan yang terdapat di Kabupaten Kayong Utara adalah kecamatan Kepulauan Karimata.

Penulis: Ali Anshori | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ALI ANSHORI
Satu di antara kehidupan warga di desa Padang Kecamatan Kepulauan Karimata. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Satu di antara keistimewaan yang terdapat di Kabupaten Kayong Utara adalah kecamatan Kepulauan Karimata.

Daerah yang terletak di pesisir Kalimantan Barat ini terdiri dari beberapa pulau yang mempunyai ekosistem yang menakjubkan, termasuk kehidupan nelayan yang mendiami pulau tersebut.

Tribun Pontianak berkesempatan mengunjungi kepulauan tersebut beberapa waktu lalu bersama rombongan Bupati Kayong Utara Hildi Hamid. Untuk sampai ke pulau Karimata tidaklah sulit, karena sudah ada kapal khusus bantuan pemerintah yang siap mengantar penumpang satu kali sepekan dengan waktu tempuh 8-9 jam.

Dari sekian banyak pulau yang ada di Kecamatan Kepulauan Karimata hanya beberapa yang didiami oleh masyarakat, di antaranya Pulau Karimata, Pulau Serutu, Pulau Surunggading Pulau Pelapis, Pulau Buwan dan Pulau Besi.

Kehidupan nelayan di daerah ini terbilang unik, satu di antaranya kehidupan nelayan di desa Padang. Hampir setiap pukul 3 subuh mereka sudah beranjak ke laut untuk menangkap ikan, sekitar pukul 09.00, mereka sudah kembali lagi ke darat membawa hasil tangkapan.

“Di sini 90 persen masyarakatnya bekerja sebagai nelayan,” kata kepala desa Padang Al Fauzi beberapa waktu lalu.

Di desa padang sendiri ada sekitar 414 Kepala Keluarga. Pada umumnya tempat tinggal yang dihuni masyarakat di sana masih sangat sederhana.

Sedangkan untuk penerangan mereka hanya menggunakan genset, sedangkan yang tidak mampu hanya menggunakan lampu pelita.

“Ada juga yang menggunakan disel bantuan dari PNPM, itu ada sekitar satu dusun, sedangkan sisanya hampir sebagian besar menggunakan genset pribadi,” katanya.

Kadus Padang desa Padang Tengku Abdul Syukur mengungkapkan, kehidupan masyarakat di daerahnya terbilang sedikit unik, pada setiap musim cumi maka Desa Padang akan sepi saat malam hari, karena sebagian besar mereka berangkat ke laut.

“Kalau sekarang ini yang berangkat melaut hanya laki-laki saja, namun saat musim cumi anak-anak dan ibu-ibu juga ikut ke laut menangkap cumi, jadi kampung menjadi sepi. Kalau sudah musim cumi Alhamdulillah pendapatan agak meningkat,” katanya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved