Ujian Nasional 2016
Target Nilai UN Tinggi, Siswa Tambah Jam Belajar di Rumah
Menurutnya, les yang diberikan pihak sekolah, mampu mendongkrak kapasitas dirinya dan pelajar lainnya, menghadapi UN.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Persiapan menghadapi Ujian Nasional (UN) 2016 yang akan dihelat pada 4-6 April mendatang, terus dilakukan agar mencapai hasil terbaik.
Satu di antara Siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 1 Kota Pontianak, Rani Wahyuni (18) misalnya, sengaja menambah jam belajar ekstra, sekitar lebih kurang dua jam sehari.
"Biasa sehari belajar sendiri di rumah, sekitar dua jam lah sehari bang, makin sering belar, soalnya hari ujiannya semakin dekat, biar makin siap," ujarnya kepada Tribun, saat ditemui usai berakhirnya jam pelajaran sekolah, di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak, Senin (28/03/2016) siang.
Menurut siswi yang mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ini, ada enam mata pelajaran yang akan diujikan, pada gelaran UN kali ini. Keenam mata pelajaran IPS itu adalah Bahasa Indonesia, Geografi, Matematika, Sosiologi, Bahasa Inggris, dan terakhir Ekonomi.
Dari enam mata pelajaran ini, lantaran dirasa lebih berat dari mata pelaharan lainnya, ia mengaku, belajar lebih ekstra untuk mata pelajaran Matematika, Ekonomi, serta Gegrafi, sedangkan mata pelajaran
Bahasa Indonosia dan Sosiologi, dinilainya relatif lebih mudah.
Hal yang sama diamini siswi SMA Muhammadiyah 1 lainnya, Ika Novira (17). Kepada Tribun, ia menuturkan, guna meraih hasil yang diinginkan pada UN ini, dirinya antusias mengikuti bimbingan belajar (les) yang disediakan pihak sekolah, di luar jam pelajaran normal.
Menurutnya, les yang diberikan pihak sekolah, mampu mendongkrak kapasitas dirinya dan pelajar lainnya, menghadapi UN.
"Lesnya dari Senin sampai Kamis, IPA dan IPS1 ada dua-duanya, 1 jam setiap hari. Terasa hasilnya, rasanya materi pelajaran bisa lebih dipahami," ujarnya.
Menurut gadis yang meraih juara 1 di jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), semester lalu ini, sama seperti IPS, juga terdapat enam mata pelajaran yang diujikan pada UN kali ini, yakni Bahasa Indonesia, Kimia, Matematika, Biologi, Bahasa Inggris dan terakhir, Fisika.
Dari enam pelajaran ini, mata pelajaran Fisika, dirasanya jadi yang paling sulit. "Karena fisika tu banyak pakai rumus, abis itu juga perlu analisis logika, jadi perlu penaran lebih," tururnya.
Untuk mengatasi kelemahannya ini, ia mengatakan, menambah satu jam belajar setiap hari, di rumah, pada setiap malamnya.
Selain itu, mata pelajaran matematika menjadi mata pelajaran yang dirasanya paling mudah. Atas dasar ini pula, dirinya mengaku telah merencanakan untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, pada jurusan yang berkaitan dengan matematika, yakni jurusan Statistika.