Gerhana Matahari Total

Awalnya Kecewa, Ega Takjub Saksikan Gerhana Matahari

Ia sengaja datang ke Masjid Raya Mujahidin bersama teman-temannya.

Penulis: Rizky Zulham | Editor: Arief
Awalnya Kecewa, Ega Takjub Saksikan Gerhana Matahari - lihat-gerhana-3_20160309_141215.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Warga melihat fenomena alam gerhana matahari usai melaksanakan salat kusuf di Masjid Raya Mujahidin, Pontianak, Kalbar, Rabu (9/3/2016) pagi.
Awalnya Kecewa, Ega Takjub Saksikan Gerhana Matahari - saksikan-gerhana-hh_20160309_144810.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY ZULHAM
Warga menyaksikan gerhana matahari di Masjid Raya Mujahidin, Pontianak, Kalbar, Rabu (9/3/2016) pagi.
Awalnya Kecewa, Ega Takjub Saksikan Gerhana Matahari - lihat-gerhana-4_20160309_141307.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Warga melihat fenomena alam gerhana matahari usai melaksanakan salat kusuf di Masjid Raya Mujahidin, Pontianak, Kalbar, Rabu (9/3/2016) pagi.
Awalnya Kecewa, Ega Takjub Saksikan Gerhana Matahari - lihat-gerhana-1_20160309_141008.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Warga melihat fenomena alam gerhana matahari usai melaksanakan salat kusuf di Masjid Raya Mujahidin, Pontianak, Kalbar, Rabu (9/3/2016) pagi.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Warga Jalan 28 Oktober, Ega Okta (19) pada awalnya mengaku kecewa lantaran keinginannya untuk menyaksikan proses terjadinya gerhana matahari tidak sesuai dengan diharapkan.

Kekecewaan itu, lantaran fenomena alam ini butuh waktu 300 hingga 350 tahun lagi untuk dapat menyaksikannya kembali.

"Perasaan saya awalnya, kecewa karena 350 tahun lagi baru bisa melihat gerhana. Tapi karena alam dan tertutup awan memang tidak bisa dipaksakan," ujarnya, Rabu (9/3/2016).

Ia sengaja datang ke Masjid Raya Mujahidin bersama teman-temannya.

"Datang ke sini mulai jam 6, sama teman. Pengennya ngelihat tapi selalu tidak bisa di sini, terkena tebalnya awan. Bayangan dari rumah itu ingin melihat seperti yang digambarkan dan ditayangkan di televisi," kata anak kedua dari 4 bersaudara ini.

Namun ketika waktu menunjukkan pukul 08.00 WIB, perasaan kecewa berubah dan berganti dengan raut wajah yang dibaluti senyum.

Ia bersama temannya kemudian dapat melihat fenomena alam ketika matahari terkuak oleh awan, ia mengaku sangat senang lantaran penantiannya melihat gerhana terwujud.

"Sangat senang, sesuai dengan harapan dan bisa menyaksikan gerhana dengan langsung," ujarnya.

Ia juga berdecak kagum akan hal ini. "Sangat menakjubkan dan luar biasa. Ternyata memang benar tidak bisa dilihat secara langsung mata akan pedih. Dan ini pengalaman pertamakali seumur hidup. Gak nyesel pergi awal-awal walau tak sarapan," kata mahasiswi Polnep Jurusan Administrasi Bisnis ini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved