Dubes: AS Konsen Lindungi Hutan Kalimantan
Dubes AS Robert O Blake Jr mengatakan, Kalimantan merupakan tempat tersisa hutan terbesar di seluruh dunia.
Penulis: Dedy | Editor: Stefanus Akim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tribun Pontianak berkesempatan lansung untuk wawancara secara eksklusif dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake Jr, terkait agenda kunjunganya ke Kalbar selama dua hari di ruang VIP Angkasapura II Bandara Supadio Pontianak, Rabu (17/2) sore sebelum ia bertolak ke Jakarta.
Di kesempatan tersebut Dubes Negeri Paman Sam tersebut memaparkan sejumlah agenda kunjunganya di Kalbar sejak 16-17 Februari 2016. Menurutnya untuk agenda pertama yang dilakukan yaitu ikut merayakan ulang tahun keempat American Corner (Amcor) Untan.
"Di hari pertama kedatangan di sini saya meresa senang sekali membantu Untan merayakan Ultah Amcore ke- 4. Ini Amcor Untan adalah satu dari 10 Amcor yang terbaik di Indonesia kerena memiliki program dan kunjungan terbanyak," katanya.
Ia mengatakan, keberadaan Amcor ini untuk meningkatkan hubungan baik antara masyarakat Indonesia dan AS serta membantu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris pemuda Indonesia. Selain itu Amcor juga wadah untuk memberikan informasi tentang AS dan pendidikan apa saja. Dengan Untan terus kita tingkatkan kerjasamanya," ujarnya.
Selanjutnya, agenda lainnya yaitu bertemu bersama Gubernur Kalbar Cornelis dan Wali Kota Pontianak Sutarmidji. Ia sangat apresiasi karena dapat bertemu dengan orang nomor 1 di Kalbar dan Kota Pontianak. Dengan Gubernur, ia menceritakan lebih membahas soal lingkungan. Apalagi paparnya Gubernur Kalbar tersebut merupakan ketua gugus tugas iklim dan hutan di Kalimantan.
Pembicaraanya seputar upaya apa yang sudah dilakukan untuk melindungi hutan di Kalimantan. Menurutnya pada Kamis (18/2/2015) di Jakarta pembicaran tersebut akan kembali digelar untuk lebih lanjut dengan Gubernur Kalbar. Sementara pihaknya sendiri juga di kesempatan itu menyampaikan sejumlah program atau aksi terkait melindungi hutan tropis yang ada di Ketapang dan Gunung Palung serta menjelaskan juga tentang program untuk ibu dan anak di Kalbar.
"Sedangkan ketika ketemu Wali Kota Pontianak saya sangat terkesan terutama soal tata kelola pemerintahan yang sangat baik," katanya.
Apalagi, kata Dubes Robert O Blake Jr, mereka juga merampingkan izin usaha di Pontianak. Tidak kalah menariknya juga soal wali kota nya konsen terhadap lingkungan. "Wali Kota melarang keras masyarakat menebang pohon sembarangan dan justru ia sebaliknya terus mendorong untuk menanam pohon. Pontianak bebas sampah itu juga sangat baik yang disampaikan wali kota," terangnya.
Sementara di hari kedua sebelum bertolak ke Jakarta mereka juga melakukan kunjugan di perusahaan bakau berkelanjutan pertama di Indonesia yaitu Candelia yang terletak di Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Menurutnya Candelia sudah bekerja keras dan menjadikan perusahaan tersebut kelas dunia dan mendapatkan sertifikat dari forest tour consult.
Kemudian setelah itu mereka juga menyambangi PT PAS yang merupakan perusahan perkebunan sawit yang memiliki konsensi di dekat Gunung Palung. Menurutnya perusahaan tersebut merupakan perusahaan kelapa sawit berkelanjutan yang terdepan karena menyediakan seperempat lahannya untuk konservasi.
"Kalimantan ini merupakan tempat tersisa hutan terbesar di seluruh dunia. Itu sebabnya AS memiliki proyek-proyek di sini baik dengan LSM yang ada maupun pihak swasta dalam upaya kami turut melestarikan dan turut mengelolah hutan secara berkelanjutan. Kita pastikan juga orang- orang di sekeliling hutan mereka mendapatakan mata pencaharian," katanya.
Disinggung soal kunjunganya ke Kalbar apakah membawa misi atau menawarkan kerjasama di bidang ekonomi atau investasi di Kalbar, ia mengatakan kunjungan kali ini tidak sama sekali membahas itu.
Hal itu terangnya karena perusahaan besar AS di Kalbar memang tidak ada hingga sekarang. Namun, jika ada perusahaan AS ingin berkunjung dan ingin melihat peluang di Kalbar diirnya sangat senang sekali untuk merancang kunjungan mereka seperti yang telah dilakukan di Balikpapan, Batam, Jakarta dan dalam waktu dekat ke Surabaya. Yang jelas menurutnya pemerintah AS tidak mengambil keputusan mengenai investasi yang harus dilakukan perusahaan AS tersebut. Namun perusahaan itu sendirilah yang akan memutuskan untuk berinvestasi di mana.
"Namun juga secara keseluruhan untuk Indonesia kita sangat bangga karena invesatasi asing yang masuk selama 10 tahun terakhir ke Indonesia ini sangat berkembang. Ke depan ini akan meningkat apalagi pemerintahan Jokowi mengeluarkan peraturan yang mempermudah pengusaha untuk berinvestasi di Indoneisa," katanya.
Di akhir wawancara ia sangat berterima kasih kepada Tribun Pontianak atas kesediaanya untuk memberikan ruang kepadanya untuk menyampaikan agenda saat di Kalbar. Ia berharap Tribun Pontianak terus maju dan terdepan. *