Rayakan HUT ke-10 FRKP, Uskup Agung Misa Syukur

Mgr Agus juga mengajak umat ambil bagian atau peduli dengan karya-karya kemanusiaan.

Penulis: Stefanus Akim | Editor: Mirna Tribun
IST
Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Pr menggelar misa syukur di Sekretariat Forum Relawan Kemanusiaan Pontianak (FRKP), Senin (25/1/2016). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Pr menggelar misa syukur di Sekretariat Forum Relawan Kemanusiaan Pontianak (FRKP), Senin (25/1/2016). Misa yang digelar pukul 18.15 WIB tersebut sebagai ucapan syukur kepada penyertaan Tuhan atas keberadaan dan kiprah FRKP yang sudah berusia 10 tahun.

Uskup Agung dalam misa tersebut didampingi Vikjen Keuskupan Agung Pontianak Pastor William Chang OFM Cap, Provinsial Kapusin Pontianak P Amandus Ambot OFM Cap, satu di antara pastor senior di Ordo Kapusin Mateus Sanding OFM Cap, P Kosmas Djang OFM Cap serta pastor Desiderius OFM Cap.

Misa syukur ini mengusung tema, "Mari kita mulai sekali lagi karena sampai saat ini kita belum berbuat apa-apa.

"Dalam homilinya Mgr Agus sedikit menyentil bahwa bukan hanya umat yang harus intropeksi diri , tetapi juga para imam termasuk dirinya agar secara terus-menerus berupaya mencontoh orang Samaria yang baik hati.

Mgr Agus juga mengajak umat ambil bagian atau peduli dengan karya-karya kemanusiaan. Ia mencontohkan seandainya umat mendermakan uang Rp 1 juta setiap minggu per bulan, maka akan terkumpul Rp 1 miliar jika dalam paroki tersebut ada 1.000 kepala keluarga.

"Nah dana ini dapat digunakan bagi karya-karya kemanusiaan yang dilakukan oleh suster-suster dan bruder, seperti yang telah dilakukan oleh forum ini," ujar Uskup Agung.

Misa yang dihadiri para suster, bruder, ordo ketiga Fransiskan, serta ratusan umat ini berjalan penuh hikmat. Setelah misa, dilakukan pemotongan kue ulang tahun serta tumpeng, dilanjutkan dengan sambutan Uskup Agung Pontianak, Provinsial Kapusin, serta Ketua FRKP br Stephanus Paiman OFM Cap.

Sebelum menyampaikan sambutannya, Br Steph memanggil salah seorang perwakilan masyarakat dari kasus Gg H Thaha, yakni Lina dan seorang ibu yang juga pernah tertimpa kasus penganiayaan, yakni Nur.

Lina menceritakan bahwa saat kasus Gg H Thaha pada September 2013, ada 45 KK yang diusir dan terpaksa mengungsi di sekretariat FRKP selama 45 hari.

"Syukurlah kasus itu selesai dan kami dapat kembali hidup dalam damai di kediaman kami," kata Lina.

Sedangkan Ibu Nur, juga pernah merasakan sentuhan Kasih FRKP. Saat itu kasus penganiayaan terhadap dirinya terkatung-katung selama tiga bulan, tapi setelah didampingi FRKP dalam waktu lima hari kasus sudah naik ke pengadilan.

Br Steph juga menambahkan bahwa FRKP juga beberapa kali ikut serta ambil bagian dalam bencana nasional seperti gempa di Padang Sumatera Barat tahun 2009 serta tsunami di Kepulauan Mentawai tahun 2010.

Di Kalbar, FRKP ikut ambil bagian dalam donor darah, advokasi hukum, pendampingan terhadap warga marginal yang dizolimi, mencarikan orangtua asuh bagi anak yang berprestasi, layanan ambulans gratis ke seluruh wilayah Kalbar, pendampingan bagi anak dan remaja dengan olahraga karate.

Datangkan Santri

Sementara itu sehari sebelumnya, HUT Ke-10 FRKP diawali dengan mendatangkan santri sekitar 110 orang. Para santri itu didampingi ustad Yahya sebagai pemimpin pesantren Mu'tasim Billah, Punggur, Minggu (24/1/2016).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved