Kabut Asap
Orangtua Temukan Rezi Terbaring di Ranjang Rumah Sakit
kan ramai disitu, setelah saya cek satu persatu, ketemu di ranjang ujung
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Rita Suharyani (47) mengungkapkan bahwa anaknya, Rezi siswa kelas X Akomodasi Perhotelan 2 SMKN 5 Pontianak, tidak memiliki penyakit yang berhubungan dengan pernapasan. (Baca juga: Asap Semakin tebal, Warga Trans Dusun Sinar Palung Mengungsi)
"Dulu sewaktu kelas V SD pernah ada sakit tifus, terus pada tahun 2009 pernah dirawat enam hari karena sakit DBD. Tapi hingga sekarang ndak ada riwayat sakit di bagian pernapasan," ungkapnya kepada tribunpontianak.co.id, Rabu (16/9/2015). (Baca juga: Ironis, Warga Sintang Dipaksa Hirup Debu dan Polusi Asap)
Rita mengisahkan, pada pagi sebelum berangkat ke sekolah, kondisi anak bungsu dari tiga bersaudaranya tersebut, tampak segar dan bugar. Rezi bahkan sempat sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah. (Baca juga: Basarnas Terima Sinyal Darurat dari Sungai Kapuas)
"Tadi bapaknya yang ditelepon pihak sekolah, saya dikasih tahu sama bapaknya Rezi. Pas saya ke rumah sakit, sempat bingung, karena kata petugas di situ tidak ada nama Rezi, kan ramai disitu, setelah saya cek satu persatu, ketemu di ranjang ujung," kisahnya. (Baca juga: Pastikan Kebakaran Lahan, Cornelis Turun Langsung ke Kampung)
Rita mengatakan, saat melihat kondisi anaknya sekitar pukul 11.00, kondisi Rezi sudah terpasang alat bantu oksigen.
"Saran orang dari dinas, katanya dari Pemkot, bagi anak-anak ini, terutama anak saya Rezi, setelah dirawat di rumah sakit ini, di rumah jangan kemana-mana. Jangan beraktivitas di luar rumah," katanya.
Ia juga mengungkapkan, segala biaya perawatan anaknya di RS Bhayangkara, seluruhnya ditanggung oleh Pemerintah Kota Pontianak. "Masalah biaya di rumah sakit tadi, semuanya ditanggung Pemkot, ndak ada keluar sepeser pun saya," ungkapnya.
Belasan Siswa Pingsan
Kian pekatnya kabut asap dalam tiga hari terakhir, telah berdampak langsung bagi kesehatan warga Kalbar. Di Pontianak, 14 siswi SMKN 5 Pontianak, jatuh pingsan.
Sebanyak 12 siswi SMKN 5 Pontianak, di Jl Ahmad Yani, mendadak tak sadarkan diri saat proses belajar mengajar berlangsung, Rabu (16/9/2015) pagi. Sementara dua siswi lainnya, pingsan, Selasa (15/9/2015).
Setelah menghubungi orangtua siswi, sekolah mengambil tindakan cepat membawa siswi yang pingsan ke rumah sakit.
"Langsung diupayakan mendapat penanganan medis di RS Bhayangkara Polda Kalbar," kata Kepala SMKN 5 Pontianak, Urai Muhani, kepada Tribun.
Ia mengaku khawatir dengan kondisi kesehatan anak didiknya. "Karena kita lihat itu si anak sesak nafas, kalau sakit yang lainnya, mungkin kami masih bisa toleransi. Tetapi melihat kondisi si anak sesak nafas ditambah dengan pingsan, kami juga khawatir dan tidak tahu mau ambil tindakan apa," ujarnya.
Hanya, saat itu, para siswi yang jatuh pingsan ditolong sejumlah anggota Palang Merah Remaja (PMR) SMKN 5. Setelah diperiksa langsung diputuskan untuk membawanya ke rumah sakit.
"Dengan sigap mereka (PMR), memberikan pertolongan pertama. Setelah melihat kondisinya siswi yang pingsan dibawa ke rumah sakit. Kami tidak berani ambil risiko, karena dia sesak (nafas)," ujarnya.