1 Syawal 1436 H

Ini Komentar MUI Kalbar Terkait Penetapan 1 Syawal

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalbar, HM Basri Har, mengatakan penentuan 1 Syawal 1436 H menunggu keputusan dari pemerintah.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Stefanus Akim
TRIBUN PONTIANAK/GALIH NOFRIO NANDA
PANTAU HILAL - Petugas gabungan dari Lapan, Kemenag Kalbar, Kominfo dan ormas Islam, melakukan pemantauan di Pos Pengamatan Hilal, di Pantai Indah Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Senin (8/7/2013) lalu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalbar, HM Basri Har, mengatakan penentuan 1 Syawal 1436 H menunggu keputusan dari pemerintah.

"Insya Allah pada tahun ini, sore ini badan itsbat akan melakukan rapat. Badan Hisab Rukyat mengadakan rapat itsbat pada Kamis (16/7/2015) malam, tentang rapat penetapan tanggal satu syawal," ujarnya kepada tribunpontianak.co.id, Kamis (16/7/2015).

Kendati sebagian kelompok sudah menetapkan 1 Syawal 1436 H pada Jumat, 17 Juli 2015, di antaranya Muhammadiyah, pemerintah tidak akan menetapkan sebelum ada hasil keputusan dari sidang itsbat tersebut.

"Firman Allah mengatakan barang siapa yang menyaksikan bulan hendaknya dia berpuasa. Seterusnya, apabila menyaksikan bulan berarti dia berhari raya," terangnya.

Basri berharap jika terdapat perbedaan tak mengakibatkan perpecahan di antara umat Muslim.

"Silakan dilakukan dengan keyakinan masing-masing. Untuk tahun ini mudah-mudahan kita akan melaksanakan sama-sama yakni Jumat, 17 Juli 2015. Dengan falaq hisab, hilal itu sudah berada di ufuk di atas tiga derajat, masih menunggu hasli sidang itsbat," tukasnya. *

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved