Sajingan Batas Negeri di Utara Kalbar

Toleransi Bikin Ibadah Puasa Tetap Khusyuk

Suasana Ramadan di Sajingjuga terasa. Meski tak seramai di Sambas namun tetap khusyuk. Toleransi tinggi, anak-anak dididik agar paham makna puasa.

Penulis: Stefanus Akim | Editor: Stefanus Akim
Tribun Pontianak/Stefanus Akim
BORDER - Seorang pengunjung mengambil foto di Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Aruk, di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas. Sebagian besar warga membeli kebutuhan di Malaysia karena lokasinya yang tak terlalu jauh. Stefanus Akim/Tribun Pontianak. 

Ia biasanya berbelanja ke Malaysia untuk barang-barang tertentu. Misalnya harga daging Sapi beku di Lundu sekitar Rp 90 ribu, sedangkan sapi segar di Indonesia berkisar di harga Rp 120 ribu.

"Mentega juga kita beli di Malaysia. Namaun kalau pakaian biasanya dari Indonesia karena pilihan dan modelnya lebih beragam dan bagus. Bisanya beli ke Sekura, ke Singkawang atau Pontianak, tergantung anak-anak maunya ke mana," kata Hendri.

Memenuhi kebutuhan makanan dari Malaysia juga dilakukan oleh Espahani. Ia membeli daging sapi beku dari Malaysia. "Tapi memang rasanya agak tawar (hambar, red) mungkin karena sudah dalam kulkas. Ayam juga kita beli ke sana harganya sekitar Rp 32 ribu perkilogram dan juga sudah dipotong. Sedangkan di tempat kita sekitar Rp 30 ribu namun belum dipotong," ungkap Espahani.

Toleransi beragama dibenarkan tokoh masyarakat Kecamatan Sajingan Besar, Mulyadi (42). Menurut Mulyadi yang juga anggota Panwascam masyarakat sudah terbiasa hidup berdampingan dengan baik dan saling menghormati.

"Pada hari perayaan keagamaan kami saling mengunjungi. Kalau Natal teman-teman dan keluarga yang Muslim berkunjung pada hari kedua. Sebaliknya kalau mereka Idul Fitri giliran kami yang berkunjung," kata Mulyadi, pemeluk Katolik.

Bahkan saat upacara adat, masyarakat Dayak yang memeluk agama Islam pun biasanya hadir. Apalagi di antara mereka masih memiliki ikatan keluarga dibuktikan dengan kebun buah turun-temurun seperti durian yang masih tetap dijaga bersama.

Data dari kantor Camat Sajingan Besar menyebutkan ada 2.547 kepala keluarga di lima desa di Kecamatan Sajingan Besar. Dari jumlah tersebut total penduduk mencapai 11.197 jiwa. Dari jumlah tersebut ada 7.985 pemeluk Katolik, 1.836 pemeluk Kristen Protestan, serta 938 jiwa pemeluk Islam.

Penyebaran umat Islam terbanyak di Desa Sebunga mencapai 330 jiwa, selanjutnya Desa Sanatab 241 jiwa, Kaliao sebanyak 174 jiwa, Santaban sebanyak 136 jiwa, dan terakhir 57 jiwa di Desa Sungai Bening. Kecamatan Sajingan Besar memang berada di batas negeri di utara Kalbar, namun toleransi serta persaudaran tetap terjaga. *

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved