Bedah Buku Salam Zero
Salam 'Zero' Kapolda Kalbar, Ini Maknanya
jika semua polisi dapat bersikap dan bertindak zero tolerance seperti yang dicontohkan oleh Brigjen Arief, ia yakin kepolisian akan dicintai
Penulis: Novi Saputra | Editor: Arief
Mengenai buku Salam Zero, Kapolda Brigjen Arief mengaku inisiatif menulis buku datang dari Kompol Sumarni, setelah bertemu dengan motivator Aqua Dwipayana.
"Saya hanya memerintahkan kepada AKP Sumarni tolong tulis semua perjalanan dan omongan saya. Tahu-tahu sudah jadi draft buku dan oleh Sumarni disodorkan ke saya, sehingga jadilah sebuah buku 'Salam Zero' dengan tema revolusi mental mencetak Polri Profesional antikorupsi," katanya.
Buku Salam Zero berisikan 186 halaman dengan cover Brigjen Arief mengenakan pakaian besar yang sedang memegang perisai ala Romawi menangkis mata panah yang diikuti lembaran uang. Terdiri dari 29 bab di antaranya bab berisikan komitmen integritas hingga bab 29 dengan judul Salam Zero.
Bab salam zero mendefinisaikan maksud salam yang dikampanyekan oleh Brigjen Arief, dibentuk oleh lima jari, telunjuk dan jempol membentuk huruf 0 yang menandakan zero pungli, zero penyimpangan, zero tolerance. Tiga jari lainnya tegak, jari tengah yang berarti tetap berpegangan kepada Pancasila, jari manis melambangkan Tribrata dan jari kelingking melambang Catur Prasetya.
Arief berharap, bukunya ini bisa menjadi inspirasi bagi kepolisian. Buku ini menceritakan Arief yang menerapkan zero tolerance terhadap berbagai bentuk pelanggaran, penyimpangan, pungutan liar, korupsi, kolusi, dan nepotisme. "Ini sebagai inspirasi untuk mengubah kultur polisi menjadi lebih baik," urai Arief. (selesai)