Bambang Widjojanto Ditangkap

Polisi dan KPK Akrab di BBM Kapolda Kalbar

Arief mengatakan bahwa dia ingin menunjukkan hubungan yang harmonis antar lembaga penegak hukum. Hubungan ini layak selalu dijaga dan dipertahankan.

Penulis: Novi Saputra | Editor: Arief
IST
Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Arief Sulistyanto melakukan Salam Zero bersama Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja, di Mapolda Kalbar, November 2014 lalu. Arief memajang foto ini di DP BBM-nya untuk menunjukkan keharmonisan hubungan Polda Kalbar dengan KPK. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Jakarta yang merupakan ibu kota Indonesia tentu berbeda kondisinya dengan Pontianak, ibu kota Kalbar. Demikian pula hubungan antara Polri dan KPK di kedua kota ini, dicitrakan berbeda oleh orang  nomor satu di Polda Kalbar.

Di tengah memanasnya hubungan Polri dan KPK di Jakarta, Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto memajang foto dirinya dengan Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja di display picture (DP) pada BlackBerry Messenger (BBM)-nya, Senin (26/1/2015) malam.

Apa maksud Jenderal Polisi bintang satu ini? Kepada Tribunpontianak.co.id, Arief mengatakan bahwa dia ingin menunjukkan hubungan yang harmonis antar lembaga penegak hukum. Hubungan ini layak selalu dijaga dan dipertahankan. 

Ia mencontohkan, hubungan Polda Kalbar dengan KPK telah terbangun dengan sangat baik. Apalagi secara pribadi, Arief punya hubungan pertemanan dengan Adnan Pandu Praja. “Saya dan Adnan adalah teman lama,” kata Arief melalui percakapan di BBM.

Melalui BBM pula, Arief mengirimkan foto yang sama dengan DP-nya kepada Tribunpontianak.co.id. Arief mengungkapkan bahwa foto tersebut diambil pada November 2014 lalu saat Adnan berkunjung ke Mapolda Kalbar.

Kata Arief, dari dua kali kedatangan Adnan ke Kalbar selalu dimanfaatkan mampir ke Mapolda Kalbar. Selain menjalin silaturahmi sebagai teman, Adnan juga ingin sharing dengan jajaran Polda Kalbar dalam pemberantasan korupsi di perbatasan Indonesia-Malaysia, terutama di Entikong, Kabupaten Sanggau.

"Kondisi Entikong yang sebelumnya dijadikan lahan masuknya penyelundupan barang berbagai komoditas dari Kuching Malaysia dibawa ke Jakarta dengab menyuap oknum bea cukai yang terjadi selama bertahun-tahun. Akibat praktik ilegal itu merugikan pemasukan negara triliunan rupiah dan sangat rawan disusupkan narkoba," ujarnya.

Dari sharing yang dilakukannya dengan Adnan Pandu Praja, Kapolda Arief bertekad melakukan pemberantasan korupsi yang lebih kencang di Kalbar, khususnya di perbatasan.

"Dalam kunjungan pertama Pak Adnan pada Juni atau sebulan setelah saya menjabat Kapolda Kalbar, beliau memberikan support penuh untuk tidak ragu dalam melakukan pemberantasan korupsi. Kami Polda Kalbar membuktikan itu," kata Arief.

Maka ketika kunjungan kedua Adnan ke Kalbar pada bulan November 2014, Arief menyampaikan kepada komisioner KPK yang juga temannya itu bahwa upaya penindakan dalam rangka pemberantasan korupsi telah dilakukan dengan sangat baik oleh Polda Kalbar.

Arief menyadari bahwa hubungan baik itu kini telah terkoyak dengan konflik antara Polri dan KPK di Jakarta. Meski demikian, ia menegaskan kalau hubungan harmonis antar lembaga penegak hukum harus dijaga dan dipertahankan.

Khususnya di Kalbar, Arief tak ingin tugas-tugas yang dilakukan jajarannya terganggu oleh permasalahan Polri dan KPK di tingkat pusat. “Apa yang terjadi di Jakarta tentu akan diselesaikan oleh pimpinan. Intinya untuk Kalbar kita tetap melakukan pelayanan terbaik kepada masyarakat." katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap dan langsung diperiksa oleh Bareskrim Polri sebagai tersangka pada Jumat (23/1/2015). Bambang dituduh terlibat dalam pemberian keterangan palsu pada persidangan di Mahkamah Konstitusi. Ia dituduh menyuruh para saksi untuk memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa pilkada di Kotawaringin Barat pada 2010, sewaktu masih menjadi pengacara.

Sehari berselang, pada Sabtu (24/1/2015), giliran Adnan Pandu Praja yang dilaporkan ke Bareskrim Polri. Adnan dianggap melakukan perampasan saham dan aset sebuah perusahaan pemotongan kayu di Kalimantan Timur. Adnan dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh pemilik saham PT Teluk Sulaiman Mukhlis Ramlan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved