Bambang Widjojanto Ditangkap
40 Advokat Siap Bela Bambang Widjojanto
Faksi menduga, Menkopolhukam dan mungkin juga banyak menteri lain tidak paham, bahkan belum membaca visi misi presiden
Penulis: M Arief Pramono | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pascapenangkapan wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto oleh Polri, banyak elemen masyarakat memberi dukungan kepada KPK.
Koordinator Forum Advokat Pengawal Konstitusi (Faksi), Hermawi F Taslim menegaskan komitmen Faksi untuk tetap konsisten bersama KPK. Hari ini, Senin (25/1/2015) mereka akan kembali mendatangi KPK untuk memberi dukungan moral seperti pada hari Jumat kemarin.
Melalui rilis yang diterima Tribunpontianak.co.id, Senin, Taslim menyatakan Faksi akan melawan segala bentuk kriminalisasi KPK oleh pihak mana pun.
Sebagai bentuk perlawanan itu, Faksi akan menyiapkan 40 advokat yang siap membela Bambang Widjojanto dan Adnan Pandu Praja, sepanjang diperlukan. Ini seperti yang dilakukan Faksi ketika membela Jokowi dalam sengketa hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi tahun lalu.
Dalam rapat koordinasi Faksi di kawasan SCBD Sudirman, Jakarta Selatan, diputuskan Faksi akan menggalang kebersamaan bersama kekuatan-kekuatan civil society lainnya, khususnya dengan para advokat di daerah untuk memperkuat dukungan rakyat kepada KPK.
Menurut Taslim, anggota Faksi yang berstatus pengurus partai politik sepakat melepaskan seluruh kepentingan kepartaiannya demi membela KPK. Taslim juga menolak keras pernyataan Menkopolhukam yang menyatakan rakyat yang mendukung KPK, rakyat yang tidak jelas.
"Posisi rakyat jelas dan terang, bersama KPK. Faksi menduga, Menkopolhukam dan mungkin juga banyak menteri lain tidak paham, bahkan belum membaca visi misi presiden sebagaimana tertera dalam Nawa Cita yang jelas antikorupsi, pro rakyat dan pro penegakan hukum," kata Taslim.
Taslim menambahkan bahwa pihaknya juga menolak segala bentuk intervensi untuk melemahkan KPK. Ia prihatin bahwa saat ini KPK sedang menghadapi pelemahan secara sistematis dan terencana.
Menurutnya, patut diduga bahwa penangkapan Bambang didalangi oleh pihak-pihak yang merasa dirugikan atas tindakan-tindakan keras KPK terhadap berbagai tindak pidana korupsi. "Kami siap jika dibutuhkan. Kita dukung penuh KPK agar tetap menjadi pionir pemberantasan korupsi di Indonesia," ujar Taslim. (*)