Tanah Longsor di Banjarnegara
Pengungsi Butuh Obat Obatan dan Makanan Cepat Saji
Berdasarkan data lapangan yang tim Rescue lembaga kemanusiaan PKPU, hingga hari Senin (15/12/2014), jumlah pengungsi mencapai 2.031 jiwa.
Editor:
Stefanus Akim
ANTARA/Idhad Zakaria
EVAKUASI JENAZAH - Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah korban longsor, di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (14/12/2014). Total jumlah korban pada pencarian hari ke dua, ditemukan 38 jenazah dan pencarian ditambah dengan menggunakan alat berat untuk membuka jalur yang terputus.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Para pengungsi akibat longsor di Banjarnegara masih sangat membutuhkan uluran tangan. Berdasarkan data lapangan yang tim Rescue lembaga kemanusiaan PKPU, hingga hari Senin (15/12/2014), jumlah pengungsi mencapai 2.031 jiwa.
Mereka tersebar di 47 titik, baik itu di gedung-gedung Pemda, sekolah maupun di kerabat terdekat.
"Di balai desa Pagerpelah sebanyak 205 jiwa, kantor kecamatan Karangkobar 195 jiwa, Karangkobar Gunung 145 jiwa, Balai desa Karangkobar 128 jiwa, dan TPQ Lapangan Karangkobar sebanyak 120 jiwa,” ujar Ketua tim Rescue PKPU, Amir Muchtar dalam surat elektronik kepada Tribunnews, Senin (15/12/2014).
Adapun kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat sekitar seperti shelter, pelayanan medis dan obat-obatan, sembako atau makanan siap saji, hygiene kit atau perelengkapan mandi, pembalut, pakaian dan sanitasi.
Saat ini, sebagian besar harus bertahan di pengungsian mengingat wilayah tempat tinggalnya belum aman.
“Kondisi tanah masih sangat labil, bahkan terlihat rekahan – rekahan baru yang bisa menjadi ancaman," katanya.
Pencarian korban mulai dilakukan dengan alat berat. Kementerian PU telah mengerahkan 10 alat berat, dimana sejak kemarin beberapa material longsor yang menutup jalan.
Sekitar 1.250 personil tim gabungan dari Tim Reaksi Cepat BNPB, BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, NGO, relawan dan masyarakat membantu melakukan pencarian korban.