Massa Demo Pelantikan DPRD

IPMKH Minta Kapolda Kalbar Proses Anggota Anarkis

Orasi yang dilakukan oleh Abang Bashar, dan mahasiswa lainnya tidak anarkis

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Jamadin
Tribun Pontianak/Galih Nofrio Nanda
BENTROK - Seorang aktivis mahasiswa terkapar dan diseret ketika bentrokan dengan kepolisian pada demonstrasi yang digelar saat pelantikan anggota DPRD Provinsi Kalbar periode 2014-2019, Senin (29/9). Pada demonstrasi tersebut para mahasiswa menolak RUU Pilkada yang menghilangkan pemilihan umum langsung dari rakyat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK  - Ketua Umum Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kapuas Hulu (IPMKH), Arman Setiawan meminta, Kapolda Kalbar proses kekerasan oknum Kepolisian terhadap Abang Bashar dengan profesinonal.

"Kami menghargai apa yang telah Kapolda Kalbar perbuat untuk Bashar.. Beliau telah menjenguk Abang Bashar ke rumah sakit. Serta meminta maaf, dan akan membiayai proses pengobatan selama di rumah sakit. Dia juga berjanji akan memperoses masalah ini," ujar Arman kepada Tribunpontianak.co.id, Selasa (30/9/2014).

Arman mengatakan, pihaknya (IPMKH) sangat menyayangkan sekali, aksi brutal dari beberapa oknum Polisi telah mengkroyok Abang Basar. "Orasi yang dilakukan oleh Abang Bashar, dan mahasiswa lainnya tidak anarkis. Entah mengapa saat dilapangan terjadi bentrok," tuturnya.

Arman menjelaskan, Abang Basar merupakan mahasiswa asal Nanga Mentebah, Kapuas Hulu. Ia kuliah dari Fisipol Untan. "Pastinya kami sebagai mahasiswa Kapuas Hulu, menyayangkan atas tindakan yang dilakukan oleh oknum polisi, terhadap mahasiswa kami," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved