Ramadan 1433 H
MABM Kalbar Gelar Buka Puasa Bersama
Bendahara Umum MABM, Mirza mengaku gembira dan haru lantaran dapat berbuka puasa bersama anak-anak yatim.
Seraut wajah cerah membalut Danil Juniardi (12), satu di antara puluhan anak yatim piatu yang berbuka puasa di Warung Satoe-satoe Rumah Adat Melayu Kalbar di Jl Sultan Syahrir Abdurahman yang diselenggarakan atas kerja sama Majelis Adat Budaya Melayu dengan DDII, Lembaga Mata Hati Bunda, Jamaah Islamiyah dan donatur lain, Kamis (2/8/2012). Suguhan akustik religi sebelum beduk magrib begitu dinikmatinya. Ada keceriaan yang sublim dan massif yang dirasakan Danil saat berbuka puasa bersama dengan teman yang sama-sama tinggal di panti asuhan.
Danil merupakan anak panti asuhan Al-Amien yang terletak di Jl Danau Sentarum yang satu di antara tiga kelompok panti asuhan yang hadir pada acara berbuka puasa bersama tersebut. Dua di antaranya yakni anak-anak panti asuhan Aisyiah Tunas Harapan di Jl Abdurahman Saleh dan Panti Asuhan Darul Faizin di Jl Petani.
Pada usianya yang belia, tepatnya kala ia masih duduk di bangku SD, ia sudah menyaksikan pengalaman pahit. Ia kerap melihat orangtuanya bertengkar di hadapannya. Buntutnya, pada 2009 orangtuanya bercerai. Danil memilih ibu sebagai tempat sandaran. Ibu Danil hanya seorang buruh masak pada salah satu cafe di Pontianak. Dengan ketiadaan seorang kepala keluarga, Ibu Danil merasa tidak mampu untuk membiayai hidup Danil. Akhirnya Danil dikirim ke panti asuhan agar dapat bermain, belajar dan menikmati hidup dengan teman-teman sebayanya.
"Saya senang tinggal di Panti Asuhan, Banyak teman, ndak sepi," ujarnya kepada Tribun.
Danil yang baru masuk panti asuhan sekitar sebulan merasa plong dan senang. Senang lantaran memiliki banyak teman dan senang lantaran tidak menjadi beban ibunya. Di panti asuhan tersebut, Danil larut dengan berbagai macam kegiatan yang membuat hari-harinya penuh dan tak sepi. Membersihkan lingkungan panti asuhan, mengaji, belajar agama dan belajar tarung derajat adalah beberapa kegiatannya yang perlahan dapat menghapus noda kelam pengalaman hidupnya kala belia.
Selepas menyantap hidangan ta'jil, ia dan anak-anak panti asuhan lain bergegas ke musholla untuk melaksanakan shalat magrib berjamaah. Usai shalat, mereka makan bersama. Sebelum pulang, tiap panti asuhan diberi sumbangan paket satu karung beras dari MABM.
Bendahara Umum MABM, Mirza mengaku gembira dan haru lantaran dapat berbuka puasa bersama anak-anak yatim. Seperti dikenangnya, saat Mirza kecil, ia mengalami masa-masa sulit dan sakit. Namun, katanya, dengan berbuka bersama anak-anak yatim sembari sesekali mendengar pengalaman hidupnya, ternyata banyak yang jauh lebih sakit dan sepi ketimbang dirinya.
Mirza mengatakan, agenda berbuka bersama anak-anak yatim yang sudah dimulai dari 4 Agustus hingga 15 Agustus mendatang akan ditambah kuota kelompok yang sebelumnya tiap harinya mengundang 5 kelompok, bertambah menjadi 6 kelompok.