Penyakit Sapi Gila Muncul Lagi di AS
Pejabat depertemen pertanian Amerika juga menekankan bahwa penyakit sapi gila atau BSE tidak bisa tertular melalui susu.
Pejabat depertemen pertanian Amerika juga menekankan bahwa penyakit sapi gila atau BSE tidak bisa tertular melalui susu. Sekitar 40.000 sapi diperiksa di Amerika Serikat setiap tahun untuk memastikan tidak terkena BSE.
Walaupun pemerintah Amerika memberikan jaminan, dua perusahaan Korea Selatan menghentikan penjualan daging Amerika. Perusahaan ritel Korea, Lotte Mart, mengatakan mereka menghentikan penjualan daging impor Amerika karena "kekhawatiran konsumen."
Meksiko mengatakan akan tetap membeli daging sapi dari Amerika sementara Jepang yang hanya mengimpor ternak hidup di bawah usia 20 bulan menyatakan tidak akan mengambil tindakan.
Kekhawatiran atas dampak pengumuman ini terhadap importir dan konsumen menyebabkan penjualan besar-besaran ternak hidup di Chicago, Selasa (24/4/2012).
Kasus pertama penyakit sapi gila tahun 2003 menyebabkan penurunan ekpor sebesar US$3 miliar. Ekspor daging Amerika baru kembali pulih pada tahun 2011. Para pakar mengatakan temuan BSE kali ini hanya kasuistis dan tidak berisiko pada manusia dan ternak lain.
"Kasus BSE ini sangat jarang di Amerika Serikat dan tidak mengancam manusia atau jaringan pakan ternak," kata Dr Bruce Alkey, direktur Diagnosa Kesehatan Binatang di Universitas Cornell.
Risiko penularan terhadap manusia adalah bila jaringan otak atau tulang belakang binatang yang terkena BSE dikonsumsi manusia atau binatang lain. Namun para pakar menyatakan tidak ada risiko seperti itu pada kasus sapi gila yang baru diumumkan ini.
Penyakit sapi gila pertama kali ditemukan di Inggris pada tahun 1986 dan menelan korban 150 orang serta 184.000 sapi di seluruh dunia, dan sebagian besar di Inggris dan Eropa.
Pengawasan secara ketat berhasil menekan penyebaran lebih lanjut. Kasus pertama sapi gila di Amerika ditemukan akhir tahun 2003 dan berasal dari binatang yang diimpor dari Kanada. (bbc)